Malinau, MK – Pagelaran Irau ke-9 tahun 2018 telah terasa gaungnya. Banyak pihak yang menanti pertunjukan seni budaya atraktif berkelas nasional bahkan internasional dalam pagelaran tersebut. Irau ke-9 yang masuk dalam 100 wonderfull event in Indonesia telah menjadi agenda pariwisata nasional.
Berbagai pihak bersiap memanfaatkan momentum tersebut untuk mendapatkan manfaat ekonomi yang cukup besar. Salah satu yang mulai mendapat berkah adalah pengrajin atap daun di Desa Malinau Hulu. Terhitung ada dua kelompok ibu-ibu rumah tangga yang sejak beberapa bulan lalu telah memulai pekerjaan membuat atap daun untuk stand Irau.
May Salamah (51) dan Kurnia (48) adalah 2 orang koordinator kelompok pengrajin atap daun yang sudah sejak lama memang berprofesi pembuat atap daun nipah di Malinau. May Salamah yang ditemui di sela-sela menyulam daun-daun nipah menyebutkan bahwa dirinya telah menjadi pengrajin sejak Malinau belum jadi Kabupaten.
“Sejak awal 1999 saya sudah membuat atap daun ini dan masih menekuninya hingga saat ini. Ya memang ini yang bisa saya lakukan untuk menghidupi keluarga saya” ungkap May.
May mengatakan, ada 6 orang ibu-ibu yang membantunya menyulam daun nipah.
“Ada 6 orang ibu rumah tangga yang bekerja membantu saya. Sekitar jam 9 mereka mulai kerja. Setelah ibu-ibu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Siang jam 2 an pulang dan sore balik lagi.
Satu hari rata-rata dapat 70 buah atap dengan upah Rp. 800 perbuah” ujar May.
Lebih jauh May mengatakan bahwa harga jual atap perbuah adalah Rp. 7.000,-.
“Harga jualnya Rp. 7.000,-. Modal yang kami keluarkan yaitu bambu, daun nipah yang kami beli dari Bebatu dan tali rafia untuk mengikat. Saya beli daun nipah sama orang Bebatu Rp. 33.000,- perikat itu bisa untuk membuat paling sedikit 10 buah atap. Untuk daunnya Kita harus pesan dulu. Nanti mereka antar” jelas May.
“Saat ini sudah terjual 3.400 lembar atap daun. Ini kami lagi buat lagi untuk memenuhi kebutuhan IRAU. Dulu kami pernah menjual 35.000 lembar atap. Itu penjualan terbanyak yang pernah saya peroleh” beber May lagi. (Diskominfo/MK*)