Penajam Paser Utara, MK – Rumah Milenial Indonesia (RMI) Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Aliansi Pemuda Kaltim melakukan deklarasi mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mengawal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Salah satu tokoh adat Dayak, Abriantinus, mengatakan pembangunan IKN perlu dikawal karena merupakan hadiah bagi masyarakat Kaltim dan secara umum masyarakat Kalimantan serta Indonesia wilayah tengah dan timur.
“Jangan sampai pembangunan IKN tidak berlanjut setelah terjadi pergantian Presiden RI di tahun 2024 mendatang,” kata Abriantinus.
Dia menjelaskan melalui deklarasi ini pihaknya akan mengawal pembangunan IKN sehingga para generasi muda bisa menjadi saksi atas pemindahan Ibu Kota.
“Mendukung keberlanjutan kepemimpinan Jokowi adalah salah satu upaya kami untuk memastikan pembangunan IKN Nusantara dapat berjalan,” jelas Abriantinus.
Senada Direktur RMI Kaltim, Daniel Sihotang, menyebut deklarasi yang dilakukan merupakan bentuk komitmen dan apresiasi terhadap kepemimpinan Jokowi yang selaras dengan cita-cita masyarakat Kaltim.
“Kita mendeklarasikan dan mengikrarkan bagaimana komitmen dan apresiasi kita terhadap kepemimpinan Bapak Jokowi yang telah mewujudkan cita-cita kita masyarakat Kaltim untuk hadirnya IKN ke depan,” jelas Daniel.
Poin deklarasi yang menjadi penekanan ialah meminta adanya keberlanjutan kepemimpinan Presiden Joko Widodo agar pembangunan tidak terhenti. Termasuk juga, kata Daniel, mendorong MPR RI melakukan amandemen UUD 1945 soal batas masa jabatan presiden.
Pendiri Rumah Milenial Indonesia yang hadir dari Jakarta, Sahat Martin Philip, mengatakan cita-cita pemindahan Ibu Kota negara bukan hanya diwacanakan pada pemerintahan Jokowi.
Menurutnya hal itu sudah dipertimbangkan sejak puluhan tahun lalu, bahkan sejak masa kepemimpinan Presiden pertama, Soekarno.
“Ternyata di era Pak Jokowi kemudian wacana itu bisa dilaksanakan. Artinya, walaupun mungkin itu bukan kebijakan yang populis, tapi dengan tegas tetap merealisasikan pemindahan ibukota,” ungkap Sahat. (DEN/medcom)