Trial Flight Wings Air Mulus

by Setiadi

Pertama Setelah Puluhan Tahun, Pesawat Ukuran Besar Mendarat di Tanjung Selor

PERDANA : Asisten II H Syaiful Herman berfoto bersama pilot dan co-pilot Wings Air ATR 72-600 serta Penyelenggara Bandara Tanjung Harapan di depan pesawat yang digunakan untuk trial flight di Bandara Tanjung Harapan, Selasa (8/8).

TANJUNG SELOR, MK – Upaya pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) mengembangkan Bandara  Tanjung Harapan, Tanjung Selor menunjukkan manfaatnya. Pasca selesainya perpanjangan runway atau landasan pacu, untuk pertama kalinya, sejak puluhan tahun silam, pesawat dengan kapasitas lebih besar masuk bandara di ibukota provinsi Kaltara itu.

Pesawat penumpang regional jarak pendek bermesin twin-turboprop buatan perusahaan pesawat Perancis-Italia, Avions de Transport Regional (ATR) berkapasitas hingga 78 penumpang dalam konfigurasi kelas tunggal dan dioperasikan oleh dua kru penerbang, ATR 72-600 milik maskapai Lion Group berlogokan Wings Air mendarat mulus di landasan pacu atau runway 03 Bandara Tanjung Harapan, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Selasa (8/8) siang.

Masuknya pesawat Wings Air tidak menutup kemungkinan akan disusul oleh maskapai lainnya, tak lepas dari status Tanjung Selor sebagai ibukota Provinsi Kaltara.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, yang sebelumnya sebagai Penjabat (Pj) Gubernur sejak awal sudah berupaya agar percepatan sarana dan prasarana di ibukota perlu digenjot. Salah satunya transportasi, sebagai pembuka konektivitas antar daerah. Baik antar kabupaten dan kota di Kaltara maupun ke luar daerah.

AKSELERASI TRANSPORTASI : Gubernur Kaltara Dr Ir H Irianto Lambrie kala melakukan tinjauan lapangan ke lokasi perpanjangan runway Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor, belum lama ini.

Pengembangan bandara, menjadi salah satu prioritas. Melalui lobi-lobi dan perjuangan yang tak kenal lelah, Bandara Tanjung Harapan bersama bandara-bandara lain di Kaltara mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kini bandara yang sebelumnya hanya didarati pesawat kecil itu, telah diperbesar. Runway sudah diperpanjang hingga 1.600 meter, bahkan tahap selanjutnya diperpanjang lagi menjadi 1.850 meter.

Terkait dengan pendaratan pesawat Wing Air, kemarin, Gubernur pun menyambut baik. Dari pengamatan dan laporan pihak Wings Air ATR 72-600, ujicoba penerbangan berjalan mulus. “Alhamdulillah, untuk pertama kalinya pesawat jenis ATR-72, yaitu pesawat Wings Air ATR72-600 (Lion Group) mendarat di Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor,” kata Gubernur.

Rencananya, pesawat ini nantinya akan melayani rute penerbangan dari Balikpapan-Tanjung Selor Pulang-Pergi (PP) tiap hari. “Setelah ini, yang terpenting adalah kejelasan jadwal penerbangan dan kapan commercial flight sudah dapat dilakukan. Kami meminta informasi itu dari pihak Lion Group, karena ini salah satu penerbangan yang akan memudahkan masyarakat Tanjung Selor ke luar daerah, juga berdampak besar pada pembangunan dan ekonomi masyarakat,” urai Gubernur sembari menyebutkan, harga tiket pesawat Wings Air ATR 72-600 rute Tanjung Selor-Balikpapan sekitar Rp 600 ribu-sesuai informasi manajemen Lion Group.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan sebagaimana yang diinginkan pihak maskapai. “Kita akan mengkoordinasikan dengan Dishub (Dinas Perhubungan) serta Penyelenggara Bandara Tanjung Harapan untuk memangkas pohon pada ujung landasan pacu ke arah sungai serta pohon kelapa sawit yang di area bukit Jalan Agatish,” jelas Gubernur.

Untuk pengembangan kedepan, Pemprov telah mengusulkan pembangunan terminal bandara baru pada sisi berlawanan dengan terminal yang ada saat ini. Ini untuk mengakomodir penumpang seiring bakal meningkatnya frekuensi dan jumlah maskapai yang akan mendarat di Bandara Tanjung Harapan. “Untuk terminal, lahan yang disiapkan sekitar 22 hektare. Tahun ini sudah diusulkan desain dan perencanaannya, berikut pembebasan lahannya. Tahun depan, insya Allah sudah dimulai pembangunannya,” ucap Gubernur.

Adapula pembangunan fasilitas penunjang keselamatan penerbangan lainnya yang bakal dibangun di Bandara Tanjung Harapan. Bandara ini pada perencanaannya, ditargetkan memiliki panjang 2.500 meter. Namun, yang sudah terealisasi baru sekitar 1.600 meter. Menyusul penambahan panjangnya hingga 1.850 meter pada 2018. “Untuk persoalan izin dan aset, saya kira tak ada masalah. Yang terpenting, dilengkapi dulu bangunan yang dibutuhkan untuk memberikan kemudahan transportasi masyarakat di Tanjung Selor. Ini juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap Bandara Juwata Tarakan,” ungkap Gubernur. Pun demikian, Bandara Juwata Tarakan, diinformasikan oleh Gubernur akan menambah jadwal penerbangan direct melalui Batik Air (Lion Group) dari Tarakan-Jakarta. Ini akan menambah daya saing daerah, dalam hal ini Kota Tarakan juga Kaltara.

Sementara itu, dengan pilot, Kapten Gerry Marwin dan co-pilot Kevin Dinda, pesawat yang digadang-gadang akan melayani rute penerbangan Tanjung Selor-Balikpapan dan direct Makassar serta Jakarta itu, landing dengan sempurna pada pukul 13.10 Wita setelah mengudara selama 35 menit dari Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). “Ini masih trial flight karena masih rute baru. Jadi, kami harus melakukan observasi dan melakukan tes kelayakan landasan pacu Bandara Tanjung Harapan,” kata Kapten Gerry Marwin, pilot Wings Air ATR 72-600 yang melakukan trial flight, Selasa (8/8).

Adapun catatan yang disampaikan Gerry, yakni perlunya pemangkasan pohon di ujung landasan pacu ke arah sungai karena cukup mengganggu visibilitas yang dapat mengancam keselamatan penerbangan. “Selebihnya, baik sekali. Landasannya juga sangat padat, mulus saat kami mendarat. Sangat layak didarati ATR 72-600,” jelas Gerry.

Sedianya, trial flight Wings Air ATR 72-600 ini dijadwalkan pada pukul 11.30 Wita. Namun karena gangguan cuaca (hujan) sehingga jarak pandang di bawah 5 kilometer, trial flight baru dapat dilakukan pada pukul 13.10 Wita. Penerbangan ujicoba ini dilakukan tanpa membawa penumpang, hanya ada pilot, co-pilot, serta dua awak kabin (pramugari). “Berdasarkan informasi pihak manajemen (Lion Group), rute yang akan kami terbangi itu Tanjung Selor-Balikpapan. Lama waktunya sekitar 1,5 jam, namun belum dapat dipastikan kapan dan berapa frekuensi penerbangannya dalam sehari atau seminggu. Itu keputusan manajemen,” urai pilot yang sudah memiliki jam terbang diatas 5 ribu jam itu. Selain ujicoba landing, Wings Air ATR 72-600 itu pada pukul 14.10 Wita juga melakukan ujicoba take off dari Bandara Tanjung Harapan searah dengan kegiatan pemangkasan bukit di Jalan Agatish. Hasilnya pun mulus, tanpa hambatan.

Guna diketahui, ATR 72-600 dilengkapi dengan teknologi terbaru yang dibangun dengan pengalaman berharga yang didapat dari pesawat sebelumnya, dengan memiliki efisiensi yang lebih tinggi, kehandalan yang baik, konsumsi bahan bakar dan biaya operasi rendah. Pesawat ini juga dilengkapi dengan mesin standard PW127M (mesin baru menyediakan peningkatan 5 persen tenaga termodinamikasaat lepas landas, performa yang lebih baik pada landasan pendek, dalam kondisi cuaca panas dan ketinggian. Dilengkapi dengan ‘fungsi boost’ yang digunakan untuk menambah tenaga, hanya digunakan saat lepas landas).

Dek penerbangan dengan kokpit digital dilengkapi dengan lima layar LCD yang akan menggantikan Electronic Flight Instrument System (EFIS) yang dipakai saat ini. Sebagai tambahan, sebuah Multi-Purpose Computer (MPC) akan meningkatkan keamanan penerbangan dan kemampuan operasional. Pesawat ini juga dilengkapi sistem pencahayaan baru dan kursi yang lebih nyaman dan ruang barang di atas kepala yang lebih besar. Pesawat seri -600 akan secara bertahap diperkenalkan pada paruh kedua tahun 2010.(humas)

 

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.