TANJUG SELOR, MK – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) telah memperkenalkan metode pemanfaatan lahan ‘tidur’ menjadi lebih produktif. Yakni, lewat metode minapadi. Sebagai awal, metode ini mulai diujicoba penerapannya dengan membuat Demonstrasi Plot (Demplot) Minapadi di Satuan Permukiman (SP) 1 Tanjung Buka, Kelurahan Tanjung Selor Hilir, Kecamatan Tanjung Selor. “Lewat metode ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani di sekitar wilayah transmigrasi di Bulungan juga Kaltara,” kata Kepala DKP Kaltara H Amir Bakri, baru-baru ini.
Demplot Minapadi ini direalisasikan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara 2018 senilai Rp 150 juta. Dana sebesar itu untuk menyediakan sekitar 30 ribu bibit ikan air tawar, yang terdiri dari ikan Patin, Nila dan Emas dengan masing-masing berjumlah 10 ribu binit. Di demplot ini juga akan dikembangbiakkan 200 ekor bebek. “DKP akan menggandeng TAPI PKK setempat untuk melakukan pembinaan dan pengawasan program ini,” jelas H Amir.
Demplot ini luasnya 2 hektare. Di lahan itu, ada 3 petak pemanfaatan. Yakni, pematang, kolam ikan air tawar dan petak tanaman jangka pendek atau sayuran. “Prinsipnya, jika tanaman utamanya, yakni padi gagal panen maka masih ada ikan yang digunakan untuk menutupi kerugian atau sebaliknya. Bila keduanya berhasil, maka keuntungannya cukup besar,” ungkap H Amir.
Untuk memastikan keberlangsungan program ini, DKP selalu melakukan peninjauan ke lokasi demplot dimaksud. “Kami melakukan pengecekan lahan pematang, mengontrol kolam ikan air tawar dan petak tanaman jangka pendek. Peninjauan ini rutin dilakukan sehingga konsep ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” urai H Amir menutup.(humas)