Tarakan, MK – Hanya gara – gara menemukan sebuah handphone (Hp) merek blackberry, Yu (16), ABG (anak baru gede) yang masih duduk di bangku kelas II di salah satu SMA swasta di Tarakan menjadi korban pengeroyokan oleh 7 pemuda yang tidak dikenalinya pada Sabtu (10/10) malam sekeitar pukul 22.00 wita. Akibat pengeroyokan tersebut Yu harus mengalami rasa sakit dan luka memar di bagian kepala belakang dan wajah.
Yu menuturkan, kronologis pemukulan yang dialaminya tersebut berawal dari penemuan sebuah Hp.
“Sebenarnya bukan saya yang menemukan itu Hp, tetapi teman saya, waktu itu saya sedang duduk di tepian dan datang teman saya sambil menunjukan sebuah Hp yang ditemukannya,” tutur Yu saat memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.
Dilanjutkannya, pada saat Hp tersebut diaktifkan, tiba – tiba Hp tersebut berdering dan begitu dibuka ternyata sebuah SMS yang mengatas namakan pemilik Hp yang hilang itu.
“Ada sms masuk saat diaktifkan Hp itu dan ketika dibuka sms tersebut dari pemilik Hp yang meminta agar Hp yang hilang tersebut dikembalikan,” ujar Yu sambil meringis karena masih menahan rasa sakit.
Ditambahkannya, setelah ada kesepakatan untuk bertemu dengan pemilik Hp tersebut, akhirnya Yu didampingi rekannya berinisiatif untuk mengembalikan Hp tersebut dan berjanji akan bertemu di Ladang Inndah tidak jauh dari sekolah MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Tarakan.
“Waktu inging mengantar, pemilik HP yang berinisial B itu sedang kumpul bersama teman – temannya di pinggir jalan, pada saat saya mendekat B terlihat sangat emosi tidak lama kemudian salah seorang dari teman B langsung mengajak saya berduel namun sempat dilerai oleh teman saya,” ungkap Yu.
tidak lama setelah kejadian tersebut, pada saat saya dan teman – teman sedang asik ngumpul di tepian markoni, datang 7 orang yang tidak dikenal.
“Waktu itu, ke 7 orang tersebut lagi ngobrol dengan teman saya. Usai mengobrol ke 7 orang itu langsung mendekat dan mengeroyok saya menggunakan tangan kosong, kaki da nada yang menggunakan helm. Teman – teman saya pun tidak ada yang berani memisahkan karena takut, karena ada teman saya yang melihat salah satu dari mereka membawa senjata tajam jenis badik,” jelasnya.
Setelah menjelaskan panjang lebar kronologi pengeroyokan yang dialaminya kepada petugas polisi yang saat itu sedang piket jaga. Yu, yang saat itu didampingi kakak kandungnya langsung diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan untuk menjalani visum.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolres Tarakan, AKBP Dani Hamdani, didamping Paur Subbag Humas Polres Tarakan, IPTU Hadi Sucipto membenarkan kejadian yang menimpah korban yang berinisial Yu.
“Saat kejadian korban langsung melapor ke Polres Tarakan didampingi oleh kakak kandungnya. Usai melaporkan kejadian tersebut Yu langsung di bawa ke RSUD untuk dilakukan visum,” ungkap IPTU Hadi.
Dijelaskannya, kasus tersebut masih ditangani oleh pihak Polres Tarakan dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Setelah dimintai keterangan, korban Y langsung diizinkan pulang kerumah dan pelaku pemukulan masih diidentifikasi.(Rz/man15)
.