TANGKAPAN SABU SEBERAT 2 KG MENGALAMI KEBUNTUAN DALAM MENGEJAR SANG PEMILIK

by Metro Kaltara

Kepala BNNP Kaltara: Brigjend Pol Erry Nursatari (tengah) saat melakukan konferensi pers.

TARAKAN, MK – Nampaknya pemburuan penangkapan sabu seberat 2 kilogram yang berhasil diamankan melalui cargo di bandara Juwata Internasional mengalami kegagalan. Yang sebelumnya sudah diketahui jika informasi gagalnya sabu tersebut di kirim sudah bocor ke masyarakat luas.

Gagalnya pengungkapan pengirim 2 kilogram sabu ini, diketahui karena saat sabu ini diketahui akan dikirim ke Makassar oleh petugas Aviation Security Bandara Juwata Tarakan, ketika melewati X-Ray terminal cargo, informasi tersebut bocor dan diduga diketahui oleh pengirim sehingga mengaburkan penyelidikan dan akhirnya membuat BNNP Kaltara kesulitan untuk mengungkap pihak-pihak yang terkait dalam kasus ini.

Menurut Kepala BNNP Kaltara, Brigjend Pol Ery Nursatari mengaku sangat menyesalkan ada oknum yang tidak bertanggungjawab menyebarkan informasi terkait penemuan sabu tersebut melalui media sosial (medsos). Bahkan, foto-foto terkait barang bukti sabu pun turut beredar dan malah menjadi konsumsi publik.

“Sekarang, kan ketika informasi ini bocor, malah membuat akses kita untuk melakukan pengembangan siapa pihak-pihak yang terkait di dalamnya menjadi sulit. Apalagi, bila ternyata kita menggagalkan 2 kilogram sabu ini diketahui oleh para pelaku, sehingga kami sulit untuk melakukan pengembangan,” sesalnya.

Ia juga menambahkan, ketika informasi terkait penemuan sabu tersebut tersebar di medsos, akses untuk melakukan pengembangan untuk mencari pihak-pihak terkait dalam kasus tersebut terputus. Ia menduga, ada oknum yang sengaja mengaburkan penyelidikan hingga pengungkapan menemui jalan buntu.

“Kita kesulitan melakukan pengembangan, karena aksesnya sudah tidak ada, namun kita berusaha terus mencari siapa pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini. Kita harapkan juga ada kerja sama dari masyarakat yang mengetahui, ini untuk memberantas narkoba di Kaltara,” katanya.

Ia meminta kepada semua pihak termasuk masyarakat untuk dapat membantu BNNP Kaltara dan aparat keamanan dalam memerangi narkoba. Diakuinya, peredaran sabu di Kaltara terutama di Tarakan sudah pada tahap yang sangat dikhawatirkan dan bahkan jika tidak diperangi bersama akan semakin besar dan meluas.

“Saya berharap bila ada masyarakat yang mendapatkan informasi berkaitan dengan narkoba, jangan untuk disebarkan dulu, bila perlu informasikan ke kami untuk kami tindak lanjuti,” ujarnya.

Selain itu dirinya juga berharap media memiliki peranan untuk membantu BNNP Kaltara dalam mengungkap kasus narkoba di Kaltara.

“Teman-teman media juga perlu memahami, bukan maksud kami untuk menutup-nutupi, tapi kita berusaha untuk mengungkap dulu siapa-siapa saja pihak yang terlibat, sehingga saya berharap media yang ada di Kaltara memahaminya,” pungkasnya.

Seluruh pihak jasa pengiriman yang ada di Kaltara ini, diharapkan jenderal bintang satu ini juga untuk bisa memproses pengiriman barang sesuai dengan identitas pengirim dan lebih berhati-hati menerima barang yang akan dikirim.

“Kalau yang mengirim perusahaan sudah ada datanya, yang menjadi permasalahan ini pengiriman barang secara perorangan, dimana kerap kali pengirim terutama barang terlarang seperti narkoba menggunakan identitas palsu, intinya tidak menggunakan KTP tidak boleh di proses,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada Selasa 24 Juli lalu, petugas x-ray Cargo Bandara Juwata Tarakan menemukan 2 benda yang mencurigakan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh Avsec Bandara Juwata Tarakan ditemukan sabu di dua paket dengan berat masing-masing 1.032 gram dan 959 gram.

Kedua paket berisi barang haram tersebut akan di kirim ke Makassar, terkait kasus ini, BNNP Kaltara sudah melakukan koordinasi dengan BNNK dan BNNP yang ada di Makassar untuk mencari tahu siapa pemilik barang haram tersebut.

“Kita masih terus mengupayakan untuk melakukan pengembangan siapa pemilik dan penerima sabu ini,” tutupnya.(arz27)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.