605
Nunukan, MK – Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKPMPT) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menyebutkan, sektor perkebunan masih menjadi primadona bagi investor di daerah itu.
Kepala Bidang Penanaman Modal BKPMPT Kabupaten Nunukan, Helmi menyebutkan, pada 2015 pihaknya menargetkan nilai investasi sebesar Rp1 triliun lebih pada sektor perkebunan namun yang terealisasi hanya sebesar Rp649 miliar saja.
Namun pada 2016 ini, dia yakin nilai investasi akan mengalami peningkatan dengan pertimbangan saat telah terdapat dua investor yang berminat menanamkan modalnya pada sektor tanaman pangan.
“Target investasi pada 2015 sebesar Rp1 triliun pada sektor perkebunan tidak tercapai. Hanya Rp649 miliar saja yang mampou direalisasikan sehingga pada 2016 ini perlu ditingkatkan,” kata Helmi.
Helmi juga mengatakan, sampai saat ini investor yang masuk Kabupaten Nunukan semuanya pada bidang perkebunan sedangkan pada sektor pertambangan belum ada. Kemungkinan sektor perkebunan dianggap paling menjanjikan sehingga menjadi primadona pada tahun-tahun sebelumnya hingga sekarang.
Kemudian, investasi yang mampu direalisasikan terdiri dari investor asing atau penamamam modal asing (PMA) sebesar Rp 538 miliar, sedangkan investor dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 111 miliar.
Ia mengakui, nilai investasi 2015 belum masuk kas daerah karena belum dilakukan bagi hasil berdasarkan hasil pajak sehingga nilai investasi tersebut tidak seluruhnya milik Kabupaten Nunukan.
Investor yang telah pasti menanamkan modalnya di Kabupaten Nunukan pada 2016 ini semuanya asal Malaysia untuk sektor perkebunan kelapa sawit. (man/Rz)