Satreskoba Polres Tarakan Amankan Ribuan Obat Terlarang

by Redaksi Kaltara

TARAKAN, MK– Satuan Resnarkoba Polres Tarakan mengamankan ribuan obat terlarang yang dikirim melalui jasa ekspedisi. Obat tersebut tertera untuk dikirim dari Jakarta dengan tujuan Tarakan.

Sebelumnya petugas kepolisian menerima informasi terkait adanya paket tersebut. Setelah berkoordinasi dengan jasa ekspedisi, pengiriman paket tersebut akhirnya dilakukan pemantauan hingga tiba di Tarakan.

“Pada 6 Januari 2024 obat-obatan terlarang ini dikirimkan melalui jasa kirim dari Jakarta tujuan Kota Tarakan,” kata Kepala Satuan Reskoba Polres Tarakan Iptu Gian Evla Tama di Tarakan.

Paket tersebut kemudian langsung diperiksa polisi di gudang penyimpanan ekspedisi.

“Kami bersama BPOM dan juga pihak JNE langsung membongkar barang tersebut. BPOM juga menyebut ini termasuk obat-obatan terlarang. Kami tunggu sampai dua hari tidak ada juga pelakunya mengambil barangnya,” ujar Gian.

Puluhan strip obat dan ribuan butir obat-obatan terlarang tersebut diselundupkan dengan kardus minuman. di dalamnya terdapat dua botol kosong untuk mengelabuhi pemeriksaan.

Polisi sempat menunggu selama dua hari untuk menunggu pihak yang mengambil paket kiriman tersebut. Namun obat-obatan itu tak kunjung diambil hingga dinyatakan sebagai barang temuan oleh polisi.

“Kami tunggu sampai dua hari tidak ada juga pelakunya mengambil barangnya,” kata Gian.

Dari resi yang tertera pada paket, tujuan pengiriman di Tarakan juga diketahui menyematkan alamat fiktid di Jalan Lapangan, Selumit Pantai.

Total dari obat-obatan terlarang itu adalah 7.376 butir dengan merk obat berbeda, diantaranya Tramadol, Hexymer dan PCC (Paracetamol, Cafein dan Corisoprodol). Keseluruhan obat ini juga telah dilakukan tes laboratorium milik BPOM Samarinda dengan hasil merk PCC termasuk ke dalam narkotika golongan I, Hexymer masuk ke dalam narkotika golongan IV dan Tramadol yang dapat digolongkan narkotika. (**)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.