JAKARTA, MK – Jika memperhitungkan potensi hingga Desember 2018, maka luas panen di Kalimantan Utara (Kaltara) tahun ini mencapai 14,13 hektare. Sementara, luas panen padi di Kaltara periode Januari hingga September 2018, sebesar 11,12 ribu hektare. Luas panen tertinggi terjadi di Februari, yakni sebesar 3,38 ribu hektare. Dan, luas panen terendah terjadi di April dengan luas panen 344 hektare. Ini disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara tentang luas panen dan produksi padi di Kaltara 2018 per 1 November lalu.
Dilansir dari rilis tersebut, produksi padi di Kaltara periode Januari hingga September 2018 sebesar 34,85 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). “Berdasarkan potensi produksi hingga Desember 2018, maka diperkirakan total produksi padi tahun ini sebesar 45, 32 ribu ton GKG,” ujar Gubernur di Jakarta, Jumat (2/11).
Dari produksi padi, 3 kabupaten di Kaltara merupakan penyumbang tertinggi. Yakni, Kabupaten Nunukan sebesar 17.385 ton; Bulungan 16.860 ton; dan Malinau 9.374 ton. Sementara Tana Tidung dan Tarakan, terhitung hanya menyumbang produksi padi masing-masing sebesar 1.701 ton dan 3 ton.
Menilik data diatas, komparasi antara produksi dan konsumsi beras di Kaltara selama Januari hingga Desember 2018 menghasilkan defisit produksi beras sebesar 36,72 ribu ton. Dimana pada Januari, konsumsi beras masyarakat Kaltara mencapai 5,39 ribu ton; Februari 4,87 ribu ton; Maret 5,39 ribu ton; April 5,22 ribu ton; Mei 5,39 ribu ton; Juni 5,22 ribu ton; Juli 5,39 ribu ton; Agustus 5,39 ribu ton; September 5,22 ribu ton; Oktober 5,39 ribu ton; November 5,22 ribu ton; dan Desember 5,39 ribu ton. “Tidak dapat dipungkiri, Kaltara masih bergantung kepada beras dari luar daerah. Apabila dipetakan sesuai daerah pengirimnya, maka beras terbanyak di Kaltara berasal dari Sulsel (Sulawesi Selatan) dan sejumlah daerah di Pulau Jawa,” jelas Irianto.
Persoalan lain dari minimnya produksi beras di Kaltara, adalah jenis lahan di Kaltara yang masih berawa juga bersifat pasang surut. Selain itu, Sumber Daya Manusia (SDM) petani pun belum memadai. “Pemprov Kaltara melalui DPKP (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan) kini tengah fokus menggenjot penambahan program cetak sawah berikut skema realisasinya. Apabila kedua program tersebut dikawal dengan baik, otomatis dapat berpengaruh langsung terhadap kuantitas sektor produksi,” urai pria yang juga Koordinator Wilayah (Korwil) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kalimantan ini. Tak itu saja, DPKP juga mengupayakan optimalisasi skema panen tiga kali.(humas)
Luas Panen Padi di Kaltara, 2018
- Malinau
– Luas Panen Padi Januari-Desember 2018 : 2.967 hektare
- Kabupaten Bulungan
– Luas Panen Padi Januari-Desember 2018 : 5.112 hektare
- Kabupaten Tana Tidung
– Luas Panen Padi Januari-Desember 2018 : 572 hektare
- Kabupaten Nunukan
-Luas Panen Padi Januari-Desember 2018 : 5.481 hektare
- Kota Tarakan
– Luas Panen Padi Januari-Desember 2018 : 1 hektare
Provinsi Kaltara
– Luas Panen Padi Januari-Desember 2018 : 14.133 hektare
Catatan : Oktober-Desember merupakan Angka Potensial
/////
Produksi Padi di Kaltara, 2018
- Kabupaten Malinau :
– Produksi Padi Januari-Desember 2018 : 9.374 ton GKG
- Kabupaten Bulungan
– Produksi Padi Januari-Desember 2018 : 16.860 ton GKG
- Kabupaten Tana Tidung
– Produksi Padi Januari-Desember 2018 : 1.701 ton GKG
- Kabupaten Nunukan
– Produksi Padi Januari-Desember 2018 : 17.385 ton GKG
- Kota Tarakan
– Produksi Padi Januari-Desember 2018 : 3 ton GKG
Catatan : Oktober-Desember merupakan Angka Potensial
Sumber : BPS Provinsi Kaltara, 2018