NUNUKAN, MK – Keterbatas anggaran tampaknya tak menjadi halangan bagi Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie beserta jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk terus membangun provinsi ini. Salah satunya, pembangunan infrastruktur transportasi dan ruang publik. Seperti yang baru-baru ini ditinjau oleh Gubernur bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Tarakan dan Nunukan pada Jumat dan Sabtu (6-7/4) lalu.
Sementara itu, di siang harinya, Gubernur meresmikan RTP Taman Bertuah di Telaga Kramat, depan Stadion Indoor. RTP ini dibangun sesuai usulan yang disampaikan sejak 2017, dananya sekitar Rp 500 juta. “Namun, informasi dari Satker PBL (Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan) masih akan dibangun lagi sejumlah sarana-prasarana lainnya dengan total anggaran sekitar Rp 3 miliar,” ucap Gubernur.
Terhadap keberadaan taman ini sendiri, Gubernur berharap masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan dapat memanfaatkannya sesuai tujuan. Lalu, menjaga kebersihan dan tak dirusak. Bahkan, harus dianggarkan dana pemeliharaan tamannya melalui APBD Kota. “Taman dan penataan RTH (Ruang Terbuka Hijau) sendiri telah diatur dalam Permendagri No. 1/2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. Jadi, taman ini adalah bagian dari kebutuhan masyarakat kota. Tujuannya, untuk menjaga keserasian dan keseimbangan antara lingkungan alam dan perkotaan,” jelas Irianto.
Untuk itu, ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan Taman Bertuah. “Pertama, RTP ini mari digunakan untuk meningkatkan daya respon masyarakat. Kedua, taman ini harus digunakan untuk membangun demokratisasi. Ketiga, taman harus menjadi lebih bermakna,” paparnya.
KUCURAN RP 163 M UNTUK SEBATIK
Sebagai wilayah kepulauan terluar yang berbatasan langsung dengan negara lain, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat, maupun Provinsi Kaltara.
Dalam hal penganggaran misalnya. Melalui sejumlah kementerian banyak program yang dibangun di Sebatik. Dari Kementerian PUPR salah satunya. Melalui Ditjen Cipta Karya menggelontorkan dana sebesar Rp 163 miliar lebih untuk pembangunan sejumlah sarana publik maupun fasilitas umum untuk masyarakat lainnya.
Gubernur mengatakan, sesuai laporan dari Satker PBL dari Kementerian PUPR, ada 8 kegiatan pembangunan permukiman perbatasan di wilayah Sebatik ini.
Dari semua kegiatan tersebut, pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalokasikan sekitar Rp 163,7 miliar lebih. Yang direalisasikan secara bertahap mulai 2015 hingga 2017.
Sejumlah sarana pemukiman yang dibangun tersebut, di antaranya, pekerjaan air minum. Yaitu berupa peningkatan sumber air minum, pembangunan jaringan pipa, hingga penampungan air hujan.
Yang kedua, pekerjaan air limbah. Yaitu berupa Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Komunal dan TPA (tempat pembuangan akhir) sampah. Kemudian pekerjaan jalan, jembatan, pembangunan turap, box culvert atau gorong-gorong cor, serta pembangunan lapangan dan Ruang Terbuka Publik (RT) yang diresmikan Gubernur, Sabtu (7/4) lalu.
“Semua kegiatan ini telah selesai, dan sebagiannya sudah bisa dinikmati oleh masyarakat. Pada 2018 diharapkan masih terus berlanjut untuk beberapa kegiatan di sektor ini (infrastruktur lingkungan). Baik yang didanai melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), maupun APBN,” ujar Gubernur di sela-sela kunjungannya.
Di samping infrastruktur jalan dan jembatan, melalui dana tersebut, juga ada perbaikan sejumlah titik jalan longsor di wilayah Sebatik. Gubernur mengatakan, khusus untuk perbaikan jalan, pada 2017 melalui APBN pemerintah sudah mengaloksikan anggaran sekitar Rp 62 miliar untuk memperbaiki sejumlah titik jalan yang rusak.
Irianto menambahkan, selain atas usulan dan komunikasi intensif oleh Gubernur dan jajarannya dengan pusat, posisi geografis di daerah perbatasan dan merupakan pulau terluar, menjadikan Sebatik banyak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Utamanya dari pusat.(humas)
Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pemukiman Perbatasan di Sebatik
- Pekerjaan Air Minum
– Peningkatan sumber mata air
– Pembangunan reservoir
– Pembuatan penampungan air hujan
Desa Aji Kuning : 525 rumah
Desa Bukit Harapan : 95 rumah
Desa Maspul : 109 rumah
Desa Sei Limau : 340 rumah
- Pekerjaan Air Limbah
Pembangunan IPAL Komunal
– Desa Maspul
IPAL 5 KK : 5 unit
IPAL 20 KK : 1 unit
Jumlah SR : 14 SR
– Desa Sei Limau
IPAL 5 KK : 8 unit
IPAL 20 KK : 1 unit
Jumlah SR : 19 SR
– Desa Bukit Harapan
IPAL 5 KK : 16 unit
IPAL 20 KK : 2 unit
Jumlah SR : 40 SR
– Desa Aji Kuning
IPAL 5 KK : 20 unit
IPAL 10 KK : 3 unit
IPAL 20 KK : 1 unit
Jumlah SR : 66 SR
- Pekerjaan Jalan
– Zona 1 (Desa Aji Kuning)
Jl Perbatasan, Jl Kampung Rambutan, Jalan Kantor Desa, Jl Bintang Husada, Jl Amir Toga (semua dibangun konstruksi beton).
– Zona 2 (Desa Bukit Harapan dan Maspul)
Jl Poros Maspul, Jl Kantor Kecamatan, Jl Bujang Lapuk, Jl Peringkat Sembilan, Jl Pasar Minggu, Jl SD, Jl SMP (semua dibangun konstruksi beton).
– Zona 3 (Desa Sei Limau)
Jl P Ramli (konstruksi beton)
- Pekerjaan Jembatan
– Pembangunan Jembatan Husada
– Pembangunan Jembatan Amir Toga
– Pembangunan Jembatan Kampung Rambutan
- Pekerjaan Turap
– Turap pasir batu kali sepanjang 860 meter
- Pekerjaan Box Culvert
– Pemasangan box culvert (gorong-gorong cor) di Jl P Ramli sebanyak 3 unit
– Pemasangan box culvert di Jl Amir Toga sebanyak 1 unit
– Pemasangan box culvert di Jl Kampung Rambutan sebanyak 1 unit
- Pekerjaan Penanganan Longsor
– Titik longsor Jl Pasar Minggu
– Titik longsor Jl Peringkat Sembilan
– Titik longsor Jl Bujang Lapuk
– Titik longsor Jl Maspul
- Pekerjaan Ruang Terbuka Publik (RTP)
– Pembangunan lapangan sepakbola dan RTH (ruang terbuka hijau) di Desa Aji Kuning.
UPAYA PENATAAN LINGKUNGAN DAN RTH DI KOTA TARAKAN
- Pembangunan Taman Berlabuh
– Diresmikan Desember 2016, total anggaran Rp 5 miliar
- Pembangunan Taman Bertuah
– Diresmikan Gubernur Kaltara 6 April 2018, anggaran digunakan sekitar Rp 500 juta
- Penataan Kawasan Aki Balak
– Diusulkan Rp 20 miliar
- Penataan Lingkungan Jalan Mulawaran
– Diusulkan Rp 15 miliar
Sumber : Satker PBL DARI KEMENTERIAN PUPR, 2018