Pengacara Kivlan Zen Sebut Rencana Pembunuhan Hoaks

by Muhammad Reza

Jakarta: Polisi menyebut Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen telah bermufakat melakukan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan seorang direktur eksekutif lembaga survei. Pengacara Kivlan Zen, Tonin Tachta membantah pernyataan itu.

Tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal Kivlan Zen (tengah) dikawal polisi usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta.

“Bapak Kivlan Zen tidak pernah merencanakan pembunuhan. Itu adalah hoaks,” kata Tonin saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019.

Tonin menyebut, saat ini pihaknya sedang mengajukan permohonan penangguhan penahanan terhadap kliennya guna memberikan keterangan secara langsung terkait dugaan pemufakatan pembunuhan tersebut. Tersangka kepemilikan senjata api ilegal itu tengah ditahan di Rutan Guntur, Jakarta Selatan, selama 20 hari ke depan.

“Kita sedang minta perlindungan hukum dan jaminan penangguhan, sehingga orang bisa tanya langsung ke Pak Kivlan bagaimana ceritanya. Kalau Pak Kivlan (yang memberikan kesaksian) langsung kan enak,” tutur Tonin.

 Sebelumnya, kepolisian merilis peran tersangka Kivlan Zen dalam kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal dan pembunuhan berencana terhadap empat tokoh nasional dan seorang direktur eksekutif lembaga survei. Peran Kivlan terungkap dari keterangan para saksi, pelaku, dan sejumlah barang bukti.

“Berdasarkan fakta, keterangan saksi dan barang bukti, dengan adanya petunjuk dan kesesuaian mereka bermufakat melakukan pembunuhan berencana terhadap 4 tokoh nasional dan satu direktur eksekutif lembaga survei,” ujar Wakil Direktur Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019.

Pertama, Kivlan diduga berperan memberi perintah kepada tersangka HK alias I dan AZ untuk mencari eksekutor pembunuhan. Kivlan memberikan uang Rp150 juta kepada HK alias I untuk membeli beberapa pucuk senjata api. Menurut Ade, setelah mendapatkan 4 senjata api, Kivlan masih menyuruh HK mencari lagi satu senjata api.

Kivlan diduga berperan menetapkan target pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan satu direktur eksekutif lembaga survei.

Keempat target itu adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere. Sementara, pimpinan lembaga survei yang dijadikan target adalah Yunarto Wijaya. (medcom.id)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.