MALINAU –Pemerintah Kabupaten Malinau akan melakukan peningkatan level jalan yang selama ini terendam dan menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba, hal tersebut diungkapkan Bupati Kabupaten Malinau Yansen TP saat meninjau lokasi banjir dibeberapa tempat di kawasan Desa Malinau Kota. Bupati mengaku, pihaknya bersama dengan Dinas terkait sudah melihat bagaimana jalur-jalur jalan yang memang terlihat terendah.
“Jadi nanti akan kita naikkan level jalannya setengah meter dengan panjang ratusan meter. Sedangkan di Malinau Kota akan dilakukan di tahun depan juga dinaikkan,” tegasnya.
Intensitas curah hujan yang cukup tinggi selama dua hari ini, membuat rumah warga secara merata digenangi air dari luapan sungai sesayap. Hal itu, dikarenakan rembesan tiga sungai dari hulu yakni Sungai Malinau, Sungai Krayan dan Sungai Mentarang.
Melihat hal itu, Senin (24/6) pagi. Bupati Malinau Yansen TP didampingi langsung Kepala BPBD Malinau dan Kabid PUPR Malinau meninjau beberapa titik lokasi banjir yang mengenangi di pemukiman rumah warga.
Ditemui usai tinjauan tersebut, Bupati menilai banjir yang terjadi saat ini memang cukup merata di wilayah Malinau. Meski begitu, bencana alam ini tidak dapat diduga kapan pun bisa saja datang. “Tapi kita harus tetap berusaha meminimalisir hal-hal yang dapat merugikan masyarakat,” kata kepada awak media.
Langkah awal yang akan dilakukan oleh pemerintah, Bupati mengharapkan kepada masyarakat agar untuk tetap waspada terhadap curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakir ini. Ditambah lagi kontribusi dari sungai besar yang mengalir sungai sesayap, tentu akan menambah volume debit air sungai tersebut.
“Saya harapkan masyarakat Malinau Kota, Malinau Barat dan Malinau Utara untuk tetap mewaspadainya. Terutama terhadap anak-anak, tegangan listrik dan binatang liar. Jadi hati-hati dan tetap mengawasi anak-anaknya,” imbuhnya.
Sementara sikap dari pemerintah daerah, Bupati mengatakan, sudah mengimbau kepada seluruh camat-camat untuk dapat memonitor di setiap desanya. Terutama yang tinggal di bantaran sungai tersebut. “Paling tidak memaspadai terhadap fasilitas pemerintahan, air bersih, listrik. Jangan sampai terganggu aktifitas masyarakat,” imbaunya.
Menurut dia, air genangan akibat luapan sungai sesayap tersebut sudah secara merata di beberapa desa yang ada di Malinau. “Misalnya saja di Malinau Utara. Kemudian Malinau Kota ada dua titik. Begitu juga di Kecamatan Malinau Barat seperti kuala lapang,” jelasnya.
Lantas apakah aka nada pendirian posko, menurut Bupati, BPBD masih bisa melakukan monitoring di kantornya. “Karena kondisinya masih skala yang wajar. Dan harapan kita mudah-mudahan dua-tiga hari ke depan intensitas hujan tidak lagi tinggi,” katanya.
Apalagi, Bupati mengaku, berdasarkan informasi yang diperoleh di wilayah Mentarang dan Krayan untuk debit air juga sudah mulai surut atau turun. “Sudah turun. Dan banjir di sini karena luberan dari sungai mentarang dan krayan maupun sungai Malinau,” pungkasnya. (red/man/hms)