Dalam pertemuan tersebut menghasilkan kabar menggembirakan. Para pengusaha menyatakan siap menampung hasil produksi ikan dari berbagai ukuran. “Mereka (pengusaha perikanan) siap menampung ikan bandeng hingga 500 ton,” kata Amir Bakry, kepala DKP Kaltara.
Menindak lanjuti pertemuan tersebut, lanjut Amir, DKP Kaltara berencana membantu para pengusaha dan pembudidaya melalui bibit nener/ikan bandeng berkualitas. Menurutnya, ada beberapa bibit ikan bandeng yang sulit berkembang. “Untuk itu kita akan datangkan bibit yang berkualitas dan banyak di Provinsi Bali,” sebut Amir.
Diungkapkan, kelebihan produk perikanan terutama ikan Bandeng di Kaltara, ialah perlakuannya yang masih organik sehingga rasa dan nutrisinya masih terjaga. Pola budidaya petambak kita masih terbilang tradisional dibandingkan dengan daerah lain, baik dari penggunaan pestisida dan pemberian pakan sehingga bandeng Kaltara lebih diminati,” kata Amir usai pertemuan yang difasilitasi BI Kaltara itu.
Oleh sebab itu, DKP Kaltara akan melakukan pelaporan kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk membantu pembangunan cold storage, mengingat daya tampung yang ada saat ini sudah tidak memadai lagi. Di Kaltara sendiri pola panen itu berlangsung secara bersamaan sehingga cold storage yang ada tidak cukup lagi,” jelas Amir.
Dengan begitu, meningkatnya daya beli masyarakat akan memacu para pemilik tambak udang yang kurang produktif untuk beralih ke tambak ikan bandeng. Karena itu, DKP Kaltara akan mendata kembali pemilik tambak yang saat ini sudah kurang produktif untuk diberikan pembekalan lebih lanjut. “Salah fungsi pendataan hasil perikanan ini, kita harapkan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bagi daerah,” pungkas Amir.(humas)