Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Igansius Jonan memberhentikan Djoko Siswanto sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas). Pemberhentian Djoko ini berdasarkan Keputusan Presiden RI 45/TPA/2019 tentang penghentian jabatan di lingkungan ESDM.
Namun setelahnya Jonan menunjuk Djoko sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN). Djoko menggantikan Saleh Abdurahman yang kini diangkat sebagai staf ahli Kementerian ESDM.
Kendati demikian, Djoko masih akan merangkap sebagai Dirjen Migas sampai penggantinya diputuskan. Nantinya, jabatan dirjen migas ini akan dilelang secara terbuka.
“Saya sudah mengatakan pada Pak Sekjen (Sekretaris Jenderal ESDM Ego Syahrial) mulai besok memulai lelang jabatan dirjen migas. Sementara ini Pak Djoko masih merangkap sebagai dirjen migas,” kata Jonan dalam sambutan pelantikan para pejabat Kementerian ESDM di Jakarta, JumatA, 12 Juli 2019.
Jonan meminta Djoko untuk memperkuat fungsi DEN. Sebab meski mendapat anggaran sekitar Rp35 miliar per tahun, DEN seolah tidak menghasilkan apapun. Padahal, DEN dibentuk lantaran memiliki fungsinya. Jonan mengaku juga akan menanyakan ke Presiden Joko Widodo arah fungsi DEN ini.
“Ini (DEN) fungsinya harus jalan. Saya akan tanya ke Presiden ini DEN arahnya ke mana. Pak Djoko biasanya keras, ya keras saja supaya DEN ini jalan,” pesan Jonan.
Selain melantik Djoko dan Saleh, Jonan juga melanatik empat pejabat eselon II yakni Luh Nyoman Puspa Dewi sebegai Direkatur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Noor Arifin Muhammad sebagai Inspektur III Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM, Mustika Pertiwi sebagai Kepala Biro Umum Sekjen DEN dan Sugeng Mujiyanto sebagai Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan Sekjen DEN serta delapan pejabat eselon III dan tiga pejabat eselon IV. Total pejabat di lingkungan Kementerian ESDM yang dilantik berjumlah 17 orang.
Djoko dilantik sebagai Dirjen Migas Kementerian ESDM pada Maret 2018 lalu. Sebelum, Djoko pernah menempati berbagai posisi strategis di berbagai lembaga seperti Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan juga Badan Pengatur Hilir dan Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Djoko sempat menjabat sebagai Direktur BBM BPH Migtas pada 2011-2013. Setelahnya, ia bertugas sebagai Sekretaris BPH Migas pada 2013-2015 dan Direktur Gas Bumi BPH Migas pada 2014-2015. Kemudian Djoko juga pernah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM pada 2015-2016, serta sebagai Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas pada 2018. (medcom.id)