Jakarta, MK – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, media arus utama (mainstream) di Indonesia telah terbukti memperoleh kepercayaan dari masyarakat sebagai penyaji informasi yang valid. Oleh karena itu, Rudiantara mengimbau agar pekerja media terus menjaga kepercayaan itu.
Hal itu terbukti dengan tercatatnya media arus utama di Indonesia dapat menduduki peringkat kedua di dunia yang memperoleh tingkat kepercayaan tinggi dari masyarakat sebagai pembacanya.
“Media mainstream di Indonesia meningkat 2 persen karena mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan itu yang mengantarkan media mainstream kita menerima penghargaan peringkat kedua di dunia setelah Tiongkok,” ujar Menteri Rudiantara pada ajang Graduation Master Class Digital Financial Literacy 2018 and Media Massa Appreciation Night yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan Citibank, di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Oleh karena itu, Menteri Rudiantara menyatakan tingkat kepercayaan tersebut harus selalu dijaga media sebagai insan pers dengan memberitakan informasi positif serta mengedukasi berdasarkan akurasi data.
Menurut Menteri Rudiantara, perkembangan pesat era teknologi digital saat ini di seluruh negara-negara di dunia tidak dapat dipungkiri ikut berdampak kepada masifnya penyebaran berita bohong (hoaks) ke masyarakat.
Sehingga peran pers amat dituntut dapat memberikan informasi maupun kabar berita yang benar dan sesuai fakta datanya kepada masyarakat melalui media arus utama.
Guna mencapai keinginan tersebut, Menteri Rudiantara beranggapan, amat penting pelatihan ataupun pendidikan kepada Jurnalis sehingga dapat menunjang aspek kualitas maupun profesionalitasnya.
“Meningkatkan kualitas profesional Wartawan itu salah satunya melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Usaha yang patut diapresiasi karena Wartawan yang berkualitas telah melakukan training sejak dasar hingga level paling atas,” kata Menteri Rudiantara.
Sementara, Ketua Umum AJI Indonesia Abdul Manan menuturkan, untuk meningkatkan profesionalisme Jurnalis, media memiliki peran strategis membangun kepercayaan kepada publik.
Manan menjelaskan, perkembangan era teknologi digital juga ikut mempengaruhi kerja media untuk menyampaikan dan menyebarkan berita kepada publik yang tetap berkualitas serta mengedukasi.
“Digital komunikasi telah mendefinisikan ulang bagaimana suatu berita dikemas dan disampaikan kepada khalayak umum. Itu juga telah mengubah cara kami melayani klien dan nasabah. Semoga program ini dapat mengoptimalkan edukasi kepada masyarakat melalui media dengan kualitas liputan yang terpercaya, edukasi, beretika serta dipertanggungjawabkan,” ungkap Manan.
Program Graduation Master Class Digital Financial Literacy 2018 merupakan ajang pemberian penghargaan kepada Jurnalis dan media massa sebagai bentuk apresiasi terhadap karyanya dalam menyampaikan informasi yang edukatif kepada masyarakat. (Kominfo)