TARAKAN,MK – Malaysia lagi-lagi berulah, tingginya intensitas pelanggaran laut dan udara yang terjadi diperbatasan Indonesia Malaysia, kususnya diwilayah Ambalat dalam tiga bulan terakhir membuat TNI AU mendatangkan empat pesawat tempur jenis Sukhoi dari Skuadron 11 Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Hasanuddin Makassar sekaligus melakukan latihan dengan sandi “Perkasa 2015” dibawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
Empat pesawat Jet Tempur Sukhoi minggu (09/08) terlihat melitas di langit Kalimantan Utara, empat pesawat yang didatangkan dari Skuadron 11 Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Hasanuddin Makassar, beberapa kali melakukan manuver dan terbang rendah sebelum mendarat di Bandar Udara (Bandara) Juwata yang juga menjadi Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Kota Tarakan.
Kehadiran empat buah pesawat tempur Sukhoi jenis SU-27 SKM dan SU-30 MK2, selain bertugas pengawasan dan pengamanan wilayah perbatasan, pesawat-pesawat tempur ini melakukan latihan perkasa 2015 dibawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
Pesawat ini didatangkan untuk melakukan operasi pengamanan wilayah yang berbatasan Indonesia dengan Malaysia karena sepanjang tahun 2015 ini sudah beberapa kali terjadi gangguan keamanan laut dan udara di wilayah perbatasan.
Tingginya pelanggaran perbatasan yang dilakukan negara tetangga Malaysia membuat TNI Angkatan Udara selalu siaga, aksi provokator yang dilakukan Malaysia di perbatasan Ambalat dan Karang Unarang dalam tiga bulan terakhir tercatat lebih dari sepuluh kali.
Komandan Lanud Tarakan, Letkol Pnb Tiopan Hutapea mengatakan kedatangan pesawat Sukhoi ke perbatasan sebagai bentuk jawaban tingginya pelanggaran di wilayah perbatasan yang dilakukan Malaysia, satu flight Sukhoi ini untuk mengamankan kedaulatan negara juga sebagai bentuk peningkatan kemampuan daya tempur Lanud Tarakan. (Mul)
.