TANJUNG SELOR, MK – Persoalan listrik di Pulau Bunyu menemukan titik terang. Pasalnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) UP3 Berau menjamin persoalan listrik di Pulau Bunyu tuntas dalam waktu 7 hari. Hal ini disampaikan langsung oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Kaltara, H Syaiful Herman, saat memimpin rapat marathon yang membahas persooalan listrik di Kabupaten Bulungan, Senin (17/6).
Menuruntya, Pemprov Kaltara, sebagai fasilitator solusi yang ditawarkan telah cukup tepat. Pasalnya, listrik ini menjadi kebutuhan dasar. Di Pulau Bunyu sendiri, persoalan yang terjadi adalah generator Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) mengalami kerusakan.
“Sehingga, pada rapat yang dilakukan, PT PLN telah memberikan jaminan, akan mendatangkan generator pengganti dari Pulau Sebatik ke Pulau Bunyu,”jelasnya.
Rencananya, generator itu akan diberangkatkan dari Pulau Sebatik pada Selasa (18/6) subuh dengan menggunakan kapal. Jika tidak ada halangan, lanjut Syaiful dipastikan generator tersebut tiba di Pulau Bunyu pada pukul 10.00 pagi. Sedangkan estimasi proses pemasangannya akan memakan waktu seminggu, hingga benar-benar normal beroperasi.
“Targetnya, dalam waktu seminggu semuanya sudah klir, sehingga Pulau Bunyu tidak mengalami lagi krisis listrik,”katanya.
Tidak hanya itu, kata Syaiful, berkurangnya stok minyak pelumas mengakibatkan PLTMG di Pulau Bunyu beroperasi tidak maksimal. Karena itu, lanjutnya, PT PLN (Persero) akan mendatang mesin Diesel dengan kapasitas 1 Megawatt untuk mengantisipasinya.
“Dalam waktu dekat akan mendatangkan satu mesin PLTD dengan kapasitas 1 MW lagi sebagai antisipasi berkurangnya minyak pelumas PLTMG,”lanjutnya. Kendati demikian, mesin diesel ini, memiliki bobot yang cukup berat yakni sekitar 18 ton, sehingga membutuhkan waktu untuk proses pendistribusiannya ke Pulau Bunyu.
“Kita pastikan dalam waktu dekat, mesin diesel sebagai antisipasi dari PLTMG ini dapat segera didatangkan,” bebernya.
Selain membahas persoalan listrik di Pulau Bunyu, rapat marathon yang digelar tersebut, juga membahas rencana relokasi jaringan listrik di ujung landasan pacu Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor.
PT PLN-pun pada bulan Juni ini, telah melakukan proses relokasi, salah satunya adalah membersihkan pohon di sekitar hutan kota Kabupaten Bulungan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang ada di Pemkab Bulungan.
“Progres pekerjaan yang dimaksud adalah, tiang beton dan kabel saluran udara tegangan menengah (SUTM) yang sudah terpasang di Jalan Sengkawit di lingkungan Hutan Kota Bunda Hayati dan Jalan Durian,”katanya
Proses pemindahan jaringan baru dapat dilakukan jika jaringan yang sudah terpasang bisa aman sesuai dengan standar Jarak Kondisi Ruang Bebas (Right of Way) dan jarak aman dari pohon minimal 2,5 meter dari jaringan PLN.
Menurutnya, adanya obstacle pada ujung landasan pacu bandara tersebut membahayakan penumpang. Pihak Bandara Tanjung Harapan, lanjutnya telah bersurat kepada PT PLN untuk segera merelokasi tiang listrik tersebut ke tempat yang lebih aman.
“Insya Allah, ditargetkan pada bulan Juli mendatang, tiang listrik yang menjadi obstacle bandara akan segera dicabut oleh setelah jaringan listrik benar-benar sudah terelokasi secara penuh,”jelasnya. (humas)