Bandung, MK – Pernyataan Ketua Umum Pengprov Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kaltara Yonatan Yus di media sosial terkait atletnya yang tak ditanggung pada PON XIX di Jabar saat ini, mendapat bantahan dari KONI Kaltara.
Sekretaris Umum KONI Provinsi Kaltara Wiyono Adie menegaskan seluruh atlet, official, pelatih hingga panitia yang tergabung dalam Kontingen Kaltara sudah ditanggung baik akomodasi hingga uang sakunya.
“Pertama mekanisme yang digunakan KONI Provinsi Kaltara semua bermuara dari keputusan cabor masing-masing. Contohnya renang yang meloloskan dua atlet, sesuai keputusan Panitia Besar (PB) PON XIX pendampingnya hanya boleh 50 persen dari jumlah atlet. Jadi harusnya 2 atlet dan 1 official saja yanf ditanggung,” ujar Wiyono Adie kepada Metro Kaltara, Jumat (17/09) dini hari.
Namun, Pengprov PRSI Kaltara mengusulkan tim PON Kaltara berjumlah 4 orang yakni 2 atlet, 1 pelatih dan 1 manager sesuai Surat Keputusan (SK) yang diusulkan cabor bersangkutan. Atas dasar itu, akhirnya KONI Kaltara menyetujuhinya karena berbagai pertimbangan demi membantu kesiapan atlet secara maksimal.
Bahkan, semua yang masuk dalam tim PON di masing-masing cabor sudah mendapatkan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dibagikan KONI Kaltara dengan anggaran cukup besar.
“Kami sudah berikan mulai dana training center atlet, konsumsi dan akomodasinya. Jadi jika ditanya KONI tidak pernah membiayai? Anggaran yang mana lagi pertanyaan kami,” tegasnya.
“KONI Kaltara pun sudah menjalin MoU dengan PB PON untuk membayar seluruh atlet hingga official. Namun soal hotel dan transportasinya itu adalah kebijakan diatur sepenuhnya oleh PB PON karena KONI Kaltara sudah membayar secara keseluruhan yang diminta oleh tuan rumah,” imbuhnya.
Wiyono Adie mengungkapkan soal Angel Gabriella Yus kenapa tak mendapatkan transportasi dan konsumsi karena dibawa orangtuanya yang tak lain Ketua Umum Pengprov PRSI Kaltara sendiri Yonatan Yus keluar dari Hotel Banana In yang merupakan tanggungan PB PON.
“Nah ini di luar tanggung jawab KONI karena KONI Kaltara sudah menyelesasikan pembayaran sesuai permintaan PB PON dalam MoU. Pertanyaan kami sekarang jika KONI tak membayar itu yang mana dimaksud? Kalau kami harus menanggung kebutuhan Angel dan orangtuanya di luar ketetapan PB PON berarti itu adalah kepentingan pribadi,” bebernya.
Apabila yang bersangkutan mengaku tak pernah menerima dana dari KONI Kaltara, lanjut Wiyono adalah bohong. Lantaran seluruh anggaran manager tim, official dan atlet renang sudah didistribusikan sejak jauh hari.
“Kemana uang-uang yang kami sudah serahkan selama ini baik dana training center, uang saku, akomodasi melalui ATM? Jadi salah besar kalau yang terhormat Ketua Pengprov PRSI Kaltara mengatakan KONI tak membiayai keikutsertaan Angel di PON XIX,” tuturnya.
Untuk diketahui atlet dan pelatih mendapatkan uang traning center sejak Maret sampai Agustus. Kemudian selama PON atlet, pelatih dan manager tim juga mendapat uang suplemen. Khusus manager masing-masing cabor hanya mendapatkan uang tambahan akomodasi, konsumsi selama PON. (MK*1)