Investasi Besar Mulai Terealisasi Tahun Depan

by Muhammad Reza

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju saat persiapan meninjau sejumlah proyek prioritas di Kaltara, baru-baru ini.

GUBERNUR Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie menuturkan, sejumlah proyek investasi akan mulai terealisasi mulai tahun depan. Proyek investasi itu, diantaranya merupakan mega proyek yang telah digadang-gadang sebelumnya. Salah satunya, pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan dan Mentarang. “Realisasi investasi beberapa proyek besar ini, akan menumbuhkan perekonomian Kaltara pada tahun depan,” kata Irianto.

Sesuai perkiraan Bank Indonesia (BI), berbagai lapangan usaha utama termasuk konstruksi akan menopang pertumbuhan ekonomi Kaltara. “PLTA Mentarang (Induk), rencananya sudah mulai tahapan pra konstruksi pada tahun depan dengan pembangunan jalan sepanjang 9 kilometer. PLTA ini dikerjakan PT Kayan Hydropower Nusantara dengan nilai investasi senilai USD 3,75 miliar,” ungkap Gubernur.

Sedangkan untuk PLTA Kayan, oleh pelaksananya, PT Kayan Hydro Energy (KHE), menargetkan pengerjaan pra konstruksi dimulai tahun depan. “PT KHE berencana untuk bersamaan memulai pembangunan PLTA Kayan I dan II. PLTA Kayan I sendiri ditarget dimulai tahun depan, dan operasional 2025. Sementara PLTA Kayan II, ditarget mulai pekerjaan fisik pada 2021, dan operasional pada 2027,” jelas Irianto.

Merujuk analisa BI, pada tahun depan, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kaltara akan tumbuh meningkat dengan range sebesar 7,18 hingga 7,58 persen (yoy). Pertumbuhan yang kembali meningkat ini diperkirakan bersumber dari berbagai lapangan usaha utama di Kaltara. “Lapangan usaha konstruksi diperkirakan masih akan tumbuh tinggi didorong adanya percepatan pembangunan PLTA Sei Kayan yang telah memasuki tahap I untuk proyek sebesar 900 MW, rencana konstruksi 2 PLBN (Pos Lintas Batas Negara) baru di wilayah Kaltara, melanjutkan pembangunan jalan perbatasan Malinau-Krayan, serta pembangunan beberapa gedung dan sarana perkantoran di wilayah Kaltara oleh beberapa instansi,” urai Gubernur.

Pun demikian, tetap patut menjadi perhatian. Khususnya pada triwulan I 2020, dimana perekonomian Kaltara saat itu diperkirakan akan tumbuh melambat dibandingkan triwulan IV 2019 dengan range sebesar 6,52 hingga 6,92 persen (yoy). “Lapangan usaha pertambangan tumbuh melambat disebabkan realisasi DMO yang diperkirakan masih belum mencapai target sehingga berisiko menurunkan kuota ekspor Kaltara kembali pada triwulan I 2020 dan sepanjang 2020,” ulas Irianto.

Adapun perekonomian Tiongkok masih berada pada zona perang dagang pada 2020. Kemudian, lapangan usaha perdagangan tumbuh melambat diakibatkan adanya normalisasi permintaan pasca perayaan Natal dan Tahun Baru. “Sementara itu, lapangan usaha konstruksi turut menyebabkan andil perlambatan sesuai dengan pola historis triwulan I yang masih memasuki masa pelelangan atau tender. Namun demikian, terdapat beberapa lapangan usaha yang menahan perlambatan ekonomi Kaltara antara lain pertanian dan industri pengolahan,” tutup Gubernur.(humas)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.