TARAKAN, MK – Warga Kelurahan Karang Anyar RT 12, dibuat heboh setelah adanya penemuan mayat di jalan Melati, pada hari senin (4/2/2019).
Menurut Keterangan yang didapatkan Metro Kaltara, Mayat tersebut adalah guru les bahasa inggris Wisnu Pritandas Samtani (59) asal India, penemuan mayat tersebut ditemukan oleh VN selaku saksi setelah mencium aroma tidak sedap, yang diduga berasal dari kamar Wisnu.
“Dari informasi yang dapatkan saksi, Wisnu ini sudah menjadi warga negara Indonesia, dan sudah lama tinggal dirumah kontrakannya. Biasanya Wisnu setiap pagi sudah keluar rumah untuk bekerja. Tapi sebelum ditemukan meninggal dunia, tidak ada keluar sampai jam 8 pagi,” terangnya.
Sebelum ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dipagi hari, malamnya Wisnu sempat bertemu dengan warga sekitar, hanya saja kondisinya saat itu terlihat terlihat kurang sehat sehingga dirinya langsung masuk ke rumah kontrakan. Setelah itu, warga sudah tidak melihatnya lagi sampai ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Jasadnya sudah kita bawa dan titipkan ke RSUD untuk dilakukan visum, dan kabarnya keluarga Wisnu juga akan mengambilnya ke Tarakan. Dan dari hasil visum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan seperti luka atau penganiayaan,” Ungkapnya.
Lanjut Perwira lulusan Akpol 2018 ini, mengatakan jika Wisnu memang sudah lama tinggal tetapi masih mengantongi identitas sebagai warga Jalan Teluk Rawa 1 Gang Rudina, RT.16, Kelurahan Sangatta Utara.
“Di lokasi kita menemukan jasadnya didapati sejumlah obat-obatan dan adanya bekas suntikan dilengannya, Kalau melihat kondisi jasadanya, dia sudah meninggal dunia lebih dari 12 jam sebelum ditemukan. Dugaan sementara, kemungkinan Wisnu ini tengah sakit ditambah lagi dirinya hanya seorang diri tinggal dikontrakan dan tidak ada keluarga yang mengurus,” Terangnya.
Dien menambahkan, pihaknya sejauh sudah menghubungi keluarga Wisnu agar dapat dilakukan proses pemakaman sesuai dengan adat dan tradisi keyakinan yang dianutnya. Mengingat, dari data yang ada Wisnu diketahui berasal dari India dan beragama Hindu.
“Kemungkinan proses pemakamannya dengan cara di kremasi sesuai dengan tradisi di India. Sementara jasadnya kita titipkan di RSUD Tarakan sambil menunggu pihak keluarga datang ke Tarakan,” tandasnya.(arz27)