Jakarta – Garuda Indonesia mengatakan masih ada 49 pesawat jenis Boeing 737-8 Max yang telah dipesan namun belum dikirim ke Indonesia. Rencana pesawat-pesawat tersebut bakal dikirimkan 2021-2030.
Garuda telah mengoperasikan pesawat Boeing 737 Max-8 sejak 1 Januari 2018. Pesawat Boeing 737 Max-8 telah diterima Garuda sejak 26 Desember 2017. Pesawat ini merupakan satu dari 50 armada Boeing dengan tipe tersebut yang dipesan Garuda dan telah didatangkan.
Namun Dirut Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra mengatakan adanya peristiwa nahas yang menimpa jenis tersebut oleh Ethiopian Airlines pada Minggu kemarin serta kecelakaan yang sama sebelumnya oleh Lion Air membuat Garuda berubah pikiran untuk melakukan negosiasi oleh pihak Boeing.
Ari sapaan akrab dirinya mengatakan sebelum kejadian Ethiopian Airlines sebenarnya perseroan sudah dalam proses negosiasi untuk merestrukturisasi atau mengurangi armada Boeing 737-8 Max. Ia bilang dari 49 yang masih dipesan, Garuda ingin mengurangi menjadi 20 hingga 25 armada dan sisanya diganti dengan jenis Boeing 787.
“Tadinya pengiriman yang 49 mulai 2021 sampai 2030 rencana awal. Tapi kalau sekarang sudah pasti berubah (karena peristiwa Ethiopian). Ini memperkuat posisi negoisasi kita dengan Boeing,” kata Ari ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2019.
Terkait dengan pembatalan pesan, Ari mengatakan pihaknya belum melihat ke arah sana. Namun dia bilang kemungkinan tersebut bisa terjadi. Contohnya Lion Air yang juga sudah mengirimkan surat dan meminta pembatalan pesanan.
Ia mengatakan Garuda juga meninjau ulang terkait kompensasi dan berbagai hitung-hitungan terkait juga dengan penghentian operasi satu pesawat yang selama ini kebanyakan melayani rute ke Singapura. Meskipun diakui Ari hingga kini pengaruh penghentian tersebut tidak ada karena memang sedang low season.
Dirinya mengatakan hingga kini Garuda Indonesia mengikuti arahan dari otoritas yakni Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kementerian Perhubungan yang menginstruksikan untuk menyetop operasional Boeing 737-8 Max serta Federal Aviation Administration (FAA) atau lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat yang juga melarang pesawat jenis tersebut untuk mengudara. Total ada 520 pesawat jenis tersebut yang beroperasi di semua negara.
“FAA menggrounded Max-nya dia. Ini total sekarang semua Max yang beroperasi 510 di semua negara itu stop. Jadi walaupun ada negara yang belum, boeing sendiri minta itu di stop oleh FAA,” tutur dia.
“Kita melihat kalau safety-nya sudah benar-benar clear terjamin, itu baru kita akan negoisasi ulang yang 20 itu. Tapi kalau, engga kita ngga berani dan ini terkait regulator FAA di AS sama Kemenhub di Indonesia,” jelas dia.
Sumber: Medcom.id