Tarakan, MK – Tak hanya di Jakarta, aksi unjuk rasa meminta agar Basuki Tjahaya Purnama diproses secara hukum oleh Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) juga digelar dibeberapa daerah. Salah satunya adalah Tarakan.
Sedikitnya ada 500 pengunjuk rasa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Alian Umat Muslim Tarakan memadati Simpang Tiga Tarakan melakukan orasi meminta agar Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan surah Al Maida Ayat 51 diproses secara hukum sampai tuntas.
“Kami tidak pernah merencanakan apapun, semuanya karena gerakan penistaan yang terjadi terhadap Agama kami” Ujar Kamal, salah satu peserta yang ikut melakukan aksi unjuk rasa terkait kasus penistaan Agama kepada Metro Kaltara, Jumat (04/11)
Ia menegaskan bahwa unjuk rasa ini tidak ada kaitannya dengan Basuksi Tjahaya Purnama (Ahok) atau apapun. Unjuk rasa tersebut semata-mata karena adanya penistaan agama yang dilakukan ognum yang tidak bertanggung jawab.
“jadi tidak ada kaitan degan Agamanya Ahok, tidak ada kaitan dengan sukunya ahok. Ini murni karena penistaan Agama sehingga supermasi Hukum harus ditegakkan” tegasnya
Sementara itu Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit, SIK mengaku apa yang disampaikan oleh pengunjuk rasa tentu diterima oleh pihak Kepolisian maupun TNI.
“Tentunya kita terima semua aspirasi mereka yang disampaikan ke kita. Apa yang disampaikan seperti halnya yang harus kita jawab, ya kita jawab. Tapi yang ditanyakan ke Pusat, ya kita sampaikan ke Pusat” akunya
Dalam unjuk rasa tersebut sedikitnya 700 personil diturunkan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa yang berpusat di depan Grand Mall Tarakan (GTM). Unjuk yang dimulai pada Pukul 13.30 Wita juga berlangsung aman dan damai hingga selesai. (ars)