Empat Penyakit di Kalbar Perlu Perhatian Serius

by Setiadi
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Andi Tjap

Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Andi Tjap

Pontianak, MK – Empat penyakit di Provinsi Kalbar harus menjadi perhatian Tim Nusantara Sehat yang ditugaskan Kementerian Kesehatan RI di sejumlah wilayah pedalaman dan perbatasan. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Andi Tjap kepada Metro Kaltara, Rabu (09/12).

Menurutnya, Tim Nusantara Sehat harus melakukan jemput bola untuk pelayanan kesehatan masyarakat dalam satu kecamatan yang ditunjuk. Ia juga meminta para tenaga kesehatan ini dapat fokus pada usaha pencegahan penyakit yang menjadi kasus prioritas pemerintah Kalbar.

“Ada empat kasus masih menjadi perhatian di Kalbar yaitu TBC, HIV/ AIDS, malaria dan DBD. Selain itu, kasus gizi buruk dan rabies yang melanda beberapa kabupaten di Kalbar,” ujarnya.

Sebagai latar belakang dan bekal buat para tim ini, ia memaparkan angka penderita TBC di Kalbar masih cukup tinggi, yaitu sekitar 50 persen kantong-kantong penderita TBC belum tersentuh tenaga kesehatan. Sedangkan kasus HIV/AIDS sudah memasuki semua kabupaten di Kalbar.

“Untuk kasus Demam Berdarah, kita upayakan peningkatan angka bebas jentik DBD yang masih dibawah 50 persen. Karena yang menularkan penyakit ini kan melalui jentik-jentik. Ini yang harus diberantas,” katanya lagi.

Sementara kasus gizi buruk juga masih menjadi perhatian pemerintah. Meski jumlah posyandu di Kalbar mencapai sekitar 4000, namun ia mengakui masih rendahnya kualitas posyandu tersebut. “Posyandu yang memiliki level Purnama dan Mandiri saja tidak sampai 25 persen dari jumlah posyandu kita,” ucapnya.

Dalam hal ini, ia berpesan kepada para tenaga kesehatan ini agar lebih mengutamakan pada pencegahan. Menurutnya, kesehatan warga dalam satu kecamatan ini, akan menjadi tanggung jawab tim selama dua tahun mereka mengikuti program ini.

“Jangan mindset pengobatan tetapi pencegahan. Maka dari itu saya tempatkan di puskesmas bukan di rumah sakit. Tim ini diharapkan tidak hanya menunggu orang sakit yang datang ke puskesmas saja, tapi jemput bola ke rumah-rumah warga karena ini tanggung jawab mereka. Jadi tim akan punya beban moral,” katanya. (Lyn/sti)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.