Berau, MK – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) komisi II dari Fraksi PKS M Yunus mengatakan, jika saat ini kabupaten Berau masih megalami kekurangan pasokan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, hal tersebut di ketahui setelah dirinya melakukan komunikasi dengan sejumlah peternak dan pengelola rumah potong hewan.
Kabutuhan sapi untuk wilayah kabupaten berau idealnya per hari mencapai 7 ekor sapi, namun saat ini ketersediaan sapi setiap harinya hanya mencapai 3 ekor, dengan demikian saat ini masih terjadi kekurangan 4 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan wilayah berau . Dan untuk menutupi kekurangan itu tak jarang banyak yang membeli sapi dari luar wilayah.
“Saat ini berau itu berkembang sangat pesat, tapi berkembangnya berau ternyata tak di imbangi dengan kebutuhan dinging kita. Kita tau saat ini yang seharunsya setiap hari memasok 7 ekor namun hanya 3 ekor, tak jarag ada daging beku dan daging dari luar berau masuk” ungkap Yunus kepada MK Jum’at (7/10/16)
Kekurangan pasokan daging lokal tersebut bukan karena stok sapi yang kurang, melainkan sejumlah sapi yang tersedia di kalanganpeternak merupakan sapi indukan dan dalam masa produktif, sehinga perlu di kembang biakan. Hal tersebut telah sesuai dengan sejumlah ketentuan dari pusat terkait larangan pemotongan sapi indukan yang dalam masa produktif.
“Yang paling berkembang di berau itu sapi bali, selain perawatanya yang mudah bibitnya juga mudah di dapat, berbeda dengan sapi australia, lebih ribet. Tak jarang banyak tidak tepat perawatanya malah mati kan bahaya,apalagi SDM kit belum ahli menangani sapi australi” Imbuhnya.
Saat ini sendiri jumlah penyebaran peternakan sai dari pemeritah daerah telah tersebar di sejumlah kecamatan bahkan telah berkembang pesat, seprti kecamatan sambaliung, talisayan, gunung tabur dan segah. Namun meski perkebangan ternak sapi terus berkebang belum mampu memenuhi kebutuhan sapi di berau akibat dari sebagian besar sapi merupkan sapi produktif sehingga tidak bisa potong untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Melihat kondisi tersebut, tentunya harus menjadi pemikiran pemerinha daerah bagiman kebutuhan sapi di berau ini dapat terpenuhi hingga mampu menekan peredaran daging sapi illegal atau daging beku.
“Intinya, saat ini berau masih kekuragan stok kebutuhan daging sapi setiap harinya , bagimana kekurangan ini dapat terpenuhi tentunya harus ada langkah kongkrit pemerintah daerah untuk mengatasi ini.” pungkasnya.(Zry/Rz)
.