TANJUNG SELOR, MK – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) meraih penghargaan Top 45 kategori Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Perhargaan diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltara Usman mewakili Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi, Rabu (25/11) di Jakarta.
Pada KIPP 2020, Provinsi Kaltara mendapatkan penghargaan atas inovasinya yang bernama Program Layanan Dokter Terbang Kalimantan Utara yang dilaksanakan Dinkes. “Atas capaian ini, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinkes, juga Pemprov Kaltara sehingga mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” kata Sekprov Kaltara H Suriansyah yang ditemui usai menghadiri Dialog Publika garapan TVRI dan Humas Kaltara di gedung Gadis, Rabu (25/11) sore.
Layanan Dokter Terbang sendiri, pada Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020 masuk dalam klaster provinsi. Di klaster tersebut, selain Dokter Terbang terdapat 6 inovasi lainnya. Yakni, inovasi Melintasi Batas Ruang Kelas Bersama milik Pemprov DI Yogyakarta, Bunga Tanjung (Pemprov DKI Jakarta), One Pesantren One Product (OPOP) Pesantren Mandiri Umat Sejahtera (Pemprov Jawa Barat), Mega Mendoane Rini (Pemprov Jawa Tengah), Klinik BUM Desa (Pemprov Jawa Timur), dan Ojol Berlian (Pemprov Kalimantan Timur).
“Ini merupakan kali kedua inovasi Pemprov Kaltara berhasil masuk dalam Top 45 KIPP. Sebelumnya, pada tahun lalu inovasi Sipelandukilat juga masuk dalam Top 45 KIPP 2019. Kaltara pun kembali akan mendapatkan dana insentif sebagai peraih penghargaan Top 45 Inovasi KIPP 2020,” kata Sekprov.
Sebagai informasi, Dokter Terbang merupakan program layanan kesehatan dengan cara jembut bola. Melalui program ini, Pemprov Kaltara hadir dengan memberikan pengobatan gratis menghadirkan dokter spesialis dan petugas medis melayani warga di daerah yang sulit dijangkau dan terisolir. Sejak dilaksanakan pada 2014 hingga saat ini, program Dokter Terbang telah melayani 13 ribu lebih warga.(humas)