TANJUNG SELOR, MK – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara menggelar Workshop Untuk Jurnalis dan Lintas Sektor Penyebaran Informasi IPV2 di Kalimantan Utara.
Kepala Dinkes Kaltara Usman mengatakan kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya orang tua berkaitan dengan vaksin Polio IPV2.
“Vaksin polio itu kan ada dua, suntik dan oral (tetes), kita sekarang dan PIN itu oral dan ini kita sampaikan untuk masyarakat agar mau anaknya ke Posyandu, ketempat pelayanan imunisasi,” ujarnya kepada Metro Kaltara, Senin (5/8/2024).
Pemerian Vaksin Polio IPV2 ini akan dilakukan secara rutin bersama dengan pemberikan imunisasi campak. Untuk Vaksin Polio IPV2 dosis pertama diberikan ketika anak baru lahir kemudian dosis kedua diberikan saat usia 9 bulan.
“Ini kan nanti dijadikan sebagai vaksinasi rutin untuk umu 0-9 bulan bersama dengan pemberian campak. Kalau misalnya tadi pemerian tidak rutin sekarang rutin,” bebernya.
Lebih lanjut Usman mengungkapkan vaksin polio baik tetes maupun suntik bertujuan untuk mencegah penyakit catat dan kelumpuhan bagi anak. Apalagi sejumlah daerah di Indonesi telah terdeteksi penyakit polio.
“Untuk mengantisipasi itu dilakukanlah pekan imunisasi nasional polio oral. Untuk di Kaltara belum ada penyakit polio. Penyebarannya lewat feses atau tinja,” ungkapnya.
Sementara Kabid Pencegahan dan Penanggulan Penyakit Dinkes Kaltara Yuan Erens Sukawati menuturkan vaksin polio IPV2 mulai dicanangkan sejak tahun 2024 namun belum maksimal karena masih banyak masyarakat yang tau vaksin tersebut.
“IPV2 baru dicanangkan tahun 2023. Jadi sudah melalui kajian Lembaga Imunisasi jadi memang anak di Indonesia umur 0-9 bulan wajib diberi imunisasi . Jadi untuk orang tua, untuk masyarakat supaya tidak ragu-ragu membawakan anaknya untuk mendapatkan vaksin IPV2 dosis ke dua sehingga anak-anak kita bisa terhindar virus polio yang bisa menyerang saraf lapisan kulit kita bagian dalam,” tuturnya.
Dengan adanya workshop sosialisasi ini diharapkan bisa meyakinkan orang tua bahwa vaksin IPV2 aman dan halal bagi anak.
“Beberapa memang ada penolakan, ada yang menolak vaksin ini sehingga kita selalu menghadirkan MUI untuk meyakinkan orang tua bahwa vaksin ini halal dan aman bagi anak,” terangnya. (Fy/red)