Tarakan,Metrokaltara.com-Niat hati ingin mencari batu akik,eh ternyata malah mendapatkan mortir.Itulah yang dialami oleh keempat siswa SMK asal kota Tarakan. Keempat siswa tersebut tengah mencari batu akik di dalam hutan tepatnya di RT 3 Kelurahan Juata Kerikil,Senin (30/03/2015) sekitar pukul 16.00.Saat tengah asik mencari,ternyata secara tidak sengaja mereka menemukan bom jenis mortir.
Kepada Metrokaltara.com, Komandan Detasemen C Pelopor Brimob Polda Kaltim di Tarakan Kompol Dieno Hendro Widodo melalui Perwira unit 1 Subden 4, Ipda Moh Nur Sugiarto mengatakan, keempat remaja tanggung tersebut sempat membawa mortir pulang kerumah.
“Yang menemukan mortir Rista (15) dan Dani (14), bersama dua temannya yang tengah berlibur di Tarakan mencari batu akik dibelakang rumah, pada saat mencari tersebut tidak sengan menemukan mortir yang dikira batu, mortir tersebut dibawa pulang dan cuci.†Ungkap Moh Nur Sugiarto.
Setelah mengamati dan yakin bahwa benda yang ditemukan dapat menghilangkan nyawanya, Dani bersama dengan orangtuanya melaporkan kejadian tersebut sekitar pukul 17.00 Wita, dan selang sekitar 30 menit kemudian tim Gegana Satuan Detasemen C Pelopor Brimob berada dilokasi untuk mengecek secara langsung yang ditemukan adalah bom jenis mortir.
“Kondisi bom masih aktif, ini merupakan bom sisa peninggalan Perang Dunia kedua, jenis mortir panjang 30 cm, diameter bagian belakang 8 cm dan dibagian depan 1,5 cm. Jika ini mortir meledak, maka daya ledaknya sampai radius 1 mil.†Jelasnya.
Moh Nur Sugiarto memastikan, jenis mortir yang ditemukan Dani dan Rista berasal dari pasukan sekutu, karena pada saat perang dunia kedua Sekutu datang ke Tarakan untuk menghancurkan Jepang .
Seringnya ditemukan bom bekas peninggalan perang dunia kedua didaerah tersebut, dapat dipastikan akan disterilkan tempat penemuan bom, guna mencari bom lainnya yang diduga banyak terkubur didalam hutan RT 3 Kelurahan Juata Kerikil
“kita akan mensterilisasi lagi lokasi mortir ditemukan, bom perang dunia kedua sebenarnya ada di seluruh pulau Tarakan, jadi sudah tidak diketahui lagi dimana lokasi inti pasca bom dijatuhkan oleh tentara sekutu, sehingga jika ada masyarakat yang menemukan benda yang mirip bom untuk segera melaporkannya.†Tuntas Moh Nur Sugiarto. (Abe)