Bupati Syarwani Dukung Objek Batu Tumpuk Menjadi Ikon Bulungan

by Redaksi Kaltara

Bulungan, MK – Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si dan Wakil Bupati (Wabup) Bulungan, Ingkong Ala, SE, M.SI beserta Forkopimda Bulungan melakukan kunjungan kerja ke 2 desa di Kecamatan Tanjung Palas Utara pada Sabtu (12/6). Bupati dan rombongan meninjau kawasan Hutan Mangrove di Desa Ardimulyo, serta objek Batu Tumpuk sekaligus mengikuti panen raya Padi Inpari 32 dan meninjau penggilingan padi di Desa Panca Agung.

“Kawasan Mangrove di Ardimulyo dan Batu Tumpuk di Panca Agung, Tanjung Palas Utara ini bila terus dikelola dengan baik serta dikembangkan bisa menjadi ikon wisata Kabupaten Bulungan,” ucap Bupati.

Akses menuju kawasan Mangrove maupun Batu Tumpuk relatif mudah dijangkau. Melalui akses darat dapat ditempuh sekitar 2 jam dari ibukota kabupaten, Tanjung Selor. Lalu untuk kawasan Mangrove di Desa Ardimulyo juga dapat dijangkau dengan transportasi air.

“Kita sangat mengapresiasi inisiatif masyarakat dan pemerintah Desa Ardimulyo yang telah merintis kawasan Mangrove ini sejak 2019, ini merupakan salah satu potensi desa,” sebut Bupati.

Syarwani mengungkapkan jika terus dikembangkan, kawasan Mangrove di Ardimulyo maupun Batu Tumpuk di Panca Agung dapat menghasilkan pendapatan desa sebagai objek wisata, misalnya dengan menerapkan biaya masuk kepada pengunjung dari luar. Bupati dan Wabup pun berpesan kepada perangkat daerah terkait Pemerintah Kabupaten Bulungan untuk membantu mengembangkan kawasan Mangrove dan Batu Tumpuk sehingga dapat menjadi objek wisata andalan. Apalagi selain kawasan Mangrove ada pula potensi lainnya seperti budidaya kepiting.

“Kita minta perangkat daerah berkolaborasi dalam pengembangannya, seperti perikanan, pertanian, perkebunan, akses jalan, perizinan, keamanan, kebersihan dan sebagainya sehingga ini melibatkan banyak OPD (Organisasi Perangkat Daerah),” imbuh Wabup Bulungan.

Selain ke kawasan Mangrove di Ardimulyo, Bupati dan rombongan juga mengikuti panen raya Padi Inpari 32 di Desa Panca Agung. Seperti diketahui, padi Inpari 32 merupakan salah satu varietas padi yang disebut menghasilkan tonase lebih banyak dibanding variestas padi lainnya. Terdapat sekitar 150 hektare kawasan pertanian di Desa Panca Agung.

“Kita patut bersyukur karena masyarakat petani dapat menikmati hasil panen dan semoga panen berikutnya mendapatkan lebih banyak lagi,” ujar Bupati. (an/red)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.