MAKASSAR, MK – GERDEMA (Gerakan Desa Membangun) menjadi materi utama penyampaian Dr. Yansen TP, M.Si Bupati Malinau, pada kuliah umum bagi Praja IPDN Kampus Sulawesi Selatan di Makassar (24/3). Strategi dan implementasi program GERDEMA yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Malinau menjadi daya pikat dan bahan pembelajaran Praja IPDN yang akan melaksanakan kegiatan Praktek Lapangan (PL) oleh Nindya Praja IPDN Kampus Sulawesi Selatan di Kabupaten Malinau pada bulan April mendatang.
Kedatangan Bupati Malinau dan rombongan disambut dengan tradisi khas Praja IPDN Kampus Sulawesi Selatan sebagai bentuk apresiasi dan kehormatan atas kesediaan Bupati Yansen memberikan kuliah umum dan pembekalan bagi kader-kader pemerintahan tersebut. Dalam sambutannya, Direktur IPDN Kampus Sulawesi Selatan, Burhan Djalil, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bupati Malinau yang berkenan hadir memberikan pembelajaran terkait konsep penyelenggaraan pemerintahan.
“Kami merasa terhormat bahwa Bupati Malinau berkenan dan bersedia menerima kegiatan Praktek Lapangan bagi Nindya Praja IPDN Kampus Sulawesi Selatan yang akan banyak belajar bagaimana strategi dan implementasi GERDEMA diterapkan di Kabupaten Malinau. Ini adalah ilmu yang berharga bagi anak-anak kami yang kelak akan mengabdi di masyarakat” ujar Direktur IPDN mengawali sambutannya.
Selama tiga jam, Bupati Yansen menyampaikan materi kuliah tentang konsep Gerakan Desa Membangun, strategi dan implementasinya pada penyelenggaraan kegiatan kepemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan di Kabupaten Malinau. Dijelaskannya bahwa arah kebijakan yang dihadirkan melalui GERDEMA adalah memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada rakyat. Bupati Yansen juga menjelaskan bahwa GERDEMA lahir melalui perenungan saat menjalankan tugas di daerah pedalaman dan terpencil di Kabupaten Malinau, dengan melihat kondisi rakyat yang masih termarjinalkan.
“Saya menegaskan bahwa pembangunan harus dimulai dari desa dengan percaya sepenuhnya kepada rayat. Memperbesar gerakan ditingkat bawah adalah hal tepat. Dengan penyerahan urusan kepada desa dan pelimpahan kewenangan kepada Camat, maka kita juga memampukan para aparatur di desa untuk bertindak dan bersikap dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan di tingkat terbawah”Ujar Bupati Yansen mengawali kuliah umum di Kampus IPDN Sulawesi Selatan.
Selama berlangsungnya kuliah umum, Purna APDN Samarinda tersebut juga memberikan beberapa souvenir berupa kain batik khas Malinau kepada para praja yang mengajukan pertanyaan dan yang bisa menjawab beberapa pertanyaan. Selain itu, kepada civitas akademika Kampus IPDN Sulawesi Selatan diserahkan juga buku “Revolusi RT”,karya Bupati Yansen.
Kuliah umum dan pembekalan yang disampaikan oleh Bupati Malinau tersebut untuk mengawali kegiatan Praktek Lapangan yang dilaksanakan Nindya Praja IPDN Kampus Selawesi Selatan. Sebanyak 105 praja akan disebar di tiga kecamatan di Kabupaten Malinau, yaitu Kecamatan Malinau Utara satu desa, Kecamatan Malinau Barat dan Kecamatan Mentarang masing-masing tiga desa. Selama 21 hari, Nindya Praja akan belajar sekaligus mempraktekan teori ilmu pemerintahan yang telah mereka peroleh.
“Di Malinau, kalian akan banyak belajar tentang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, baik ditingkat kecamatan maupun desa, selain itu para praja juga akan mendapatkan pengalaman yang berharga karena akan mengenal bagaimana budaya dan kehidupan masyarakat Malinau. Kelak hal tersebut akan memperkaya keilmuan kalian sehingga nantinya dapat mengabdi bagi negara dan masyarakat dengan menjadi pemimpin yang berwawasan kebangsaan” Ujar Bupati Yansen mengakhiri kuliah umumnya. (Diskominfo/MK*)