- Gubernur Inginkan Akhir Tahun Bisa Selesai
TANJUNG SELOR, MK – Didampingi Wakil Gubernur H Udin Hianggio dan Ketua DPRD Kaltara Marthen Sablon, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie melakukan peletakan batu pertama, menandai pembangunan Laboratorium Industri Agro dan Uji Mutu Kaltara, Kamis (16/8) kemarin. Bangunan yang berlokasi di Jalan Trans Kalimantan, Tanjung Palas itu, ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Gubernur menyebutkan, pembangunan laboratorium ini merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan agar produk-produk dari Kaltara bisa berdaya saing. Tak hanya di dalam negeri, namun hingga keluar negeri.
Untuk pembangunan laboratorium yang nantinya akan dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi-Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop-UMKM) Kaltara ini, melalui APBD 2018 dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar. Bangunan dengan luas 260 meter persegi itu diperuntukkan sebagai wadah uji mutu terhadap hasil perikanan, pertanian dan perkebunan, sehingga dapat tersertifikasi. “Jika sudah tersertifikasi, maka nilai jualnya bisa tinggi. Dan ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kaltara. Karena itu, saya instruksikan kepada Disperindagkop-UMKM Kaltara untuk segera membangun sentra ekonomi lainnya, seperti rencana pembangunan pasar di Panca Agung,” kata Irianto.
Di era globalisasi seperti sekarang, sebut Gubernur, daya saing semakin ketat. Apalagi di negara-negara maju. Mereka lebih selektif untuk menerima produk-produk dari luar negeri. Sebagai salah satu syaratnya, harus tersertifikasi. “Melalui laboratorium ini, nantinya bisa mengeluarkan sertifikasi. Sehingga produk-produk dari Kaltara dapat bersaing untuk bisa diterima di negara-negara maju,” ulas Gubernur.
Dalam kesempatan itu, Gubernur menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang menghibahkan lahannya untuk pembangunan laboratorium ini. Menurut Gubernur, kepedulian masyarakat pembangunan di daerah sangatlah penting. Dan itu akan memudahkan pemerintah untuk mencanangkan pembangunan, baik itu jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. “Ini adalah salah satu sinergitas antara masyarakat dan pemerintah,” urai Irianto.
Dijelaskan Irianto, keberadaan laboratorium ini nantinya akan begitu strategis. Sebab, saat ini masyarakat konsumen dunia sangat memerlukan sertifikasi. Sebab, sertifikasi akan menjadi dasar mereka untuk memastikan keamanan dan kesehatan barang yang dijual. “Ini akan menjadi dasar, apakah hasil produksi tersebut baik itu perikanan, perkebunan dan pertanian layak untuk dikonsumsi,” tutur Gubernur.
Bahkan, lanjutnya, sumber daya manusia berkualitas pun harus memiliki sertifikasi. Hal ini sebagai penunjang bahwa kualitas sumber daya manusia yang ada mampu bersaing. Misalnya, tersertifikasinya tenaga jasa konstruksi yang ada di Kaltara. “Adanya tenaga yang sudah tersertifikasi memudahkan kita sebagai tenaga lokal untuk bersaing dengan orang dari luar daerah,” papar Irianto.
Selain pembangunan laboratorium, pada tempat yang sama juga akan dibangun workshop Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara. Saat ini, kata Irianto, tahapan yang dilakukan adalah pematangan lahan. Rencananya, workshop tersebut dibangun diatas lahan seluas 15 hektare. “Tahun ini dialokasikan untuk pematangan lahan workshop itu sebesar Rp 3 miliar,” sebut Gubernur.
Hadirnya laboratorium dan workshop itu nantinya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kaltara, khususnya warga Tanjung Palas. Salah satunya, ialah memacu pertumbuhan ekonomi di daerah agar lebih bergairah. Selain juga bisa menyerap tenaga kerja. “Dengan kehadiran laboratorium ini, sekaligus memperkuat rencana kita untuk membangun kawasan industri dan pelabuhan. Jika cita-cita Kaltara yang telah dicanangkan itu terwujud, maka Kaltara akan menjadi The New Star of Indonesian (bintang baru di Indonesia),” tuntas Irianto.
BANGUN 3 PASAR MODERN
Upaya mewujudkan sentra ekonomi baru di Kaltara, dilakukan Disperindagkop-UMKM Kaltara dengan membangun 3 pasar modern di sejumlah wilayah. Yakni, pasar modern di Panca Agung, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan.
Kepala Disperindagkop-UKM Katara Hartono mengatakan, pasar tersebut akan dibangun pada lahan seluas 2 hektare. Pasar ini akan menjadi salah satu pusat jual-beli terbesar di Kaltara dan akan dikerjakan secara bertahap. “Tahap pertama dengan nilai Rp 13,2 milar progress fisiknya sudah mencapai 60 persen,” urai Hartono.
Di tahap I, dilakukan kegiatan pemetangan lahan, penimbunan, pondasi, pemancangan sampai dengan kerangka bangunan. Sementara, tahap kedua, yakni pada 2019 juga menggunakan APBD Provinsi Kaltara dianggarkan sebesar Rp 25 milar untuk finishing sampai dengan bangunan siap digunakan. “Pengerjaan tahap I sudah mencapai 60 persen. Tahun depan tinggal finishing saja, insyallah akhir 2019 pasar sudah diresmikan sekaligus dioperasikan,” urai Hartono. Pasar ini bakal menampung seluruh pelaku usaha di Kaltara. Gedungnya kelak bertipe satu lantai yang dilengkapi dengan rumah toko (Ruko), pasar kering dan pasar basah.
Selain membangun Pasar Panca Agung, adapula pasar yang akan dibangun lewat APBD Kaltara. Yakni Pasar Bunyu, Kabupaten Bulungan dan Pasar Sebatik di Nunukan. “Keduanya merupakan kegiatan revitalisasi pasar yang ditargetkan pelelangannya di 2019,” tutupnya.(humas)