TARAKAN, MK – Dengan adanya insiden Bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, menjadi perhatian khusus di kalangan Masyarakat luas. Sehingga mengundang komentar dari Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang tidak kejadian ini terjadi juga di Kaltara.
Kepala Kemenag Provinsi Kaltara, H. Suriansyah menjelaskan, sebagai salah satu daerah yang berada di wilayah perbatasan tentunya sangat rawan menjadi jalur masuknya terorisme. Pihaknya sendiri sering mendapatkan laporan dari berbagai instansi terkait yang menangani masalah ini dan memetakan jalur yang disinyalir menjadi jalur masuk terorisme dan juga gerakan saparatis.
Oleh karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat Kalimantan Utara untuk selalu waspada serta berada pada pemahaman agama yang benar. Jika ada hal-hal yang mencurigakan masyarakat bisa cepat melaporkannya ke pihak yang berwenang menangani hal ini.
“Yang jelas kami tidak begitu mengetahui jalur-jalurnya dimana saja. Kami hanya berusaha untuk fokus menjaga kerukunan antar umat beragama dan menjauhkan masyarakat dari pemahaman-pemahaman yang berkaitan dengan terorisme,” bebernya.
Ia juga mengatakan, masyarakat juga tidak perlu untuk takut secara berlebihan karena ketakutan yang berlebihan akan menyebabkan kepanikan. Meski begitu masyarakat harus mengubah rasa takut ini menjadi kewaspadaan agar tidak lengah.
“Harusnya kejadian teror di Surabaya ini bisa dijadikan contoh kepada masyarakat agar tidak lengah menghadapi isu terorisme,” ujarnya.
Dalam hal ini ia juga turut berduka cita atas aksi teror di Kota Surabaya yang menelan banyak korban jiwa. Ia menganggap perbuatan aksi teror ini bukanlah perbuatan yang dianjurkan oleh agama Islam. Sebab pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan dengan rasa penuh kasih sayang.(arz27)