TARAKAN, MK – Sebanyak 23 siswa SMA dan SLB asal DKI Jakarta tiba di Balai Adat Tidung yang berada di Tarakan, Kalimantan Utara pada Minggu pagi (12/8). Kehadiran mereka sebagai bagian dari program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang diadakan oleh Kementerian BUMN.
Wajah siswa siswi berprestasi ini tampak gembira dan menunjukan antusiasme untuk mengikuti acara Penerimaan Siswa Mengenal Nusantara Provinsi Kalimantan Utara 2018 di Balai Adat Besar Tidung yang dihadiri oleh Kepala Balai Adat Besar Tidung, H Mochtar Basry Idris dan Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana. Kementerian BUMN menunjuk PT Pupuk Indonesia untuk melaksanakan program SMN ke Kalimantan Utara. Para siswa terpilih mengaku antusias ketika terpilih mewakili sekolah dan wilayahnya untuk mengikuti program ini.
Hari ini (12/8) seluruh peserta SMN berkesempatan untuk melakukan wisata edukasi ke Konservasi Mangrove dan Bekatan di Tarakan. Selain memperlajari ekosistem mangrove, pada kesempatan itu juga mereka dapat mengamati langsung tingkah lucu satwa bekatan yang sekaligus menjadi ikon pariwisata kota Tarakan. Setelah berkeliling di Konservasi Mangrove dan Bekantan, mereka pun langsung menuju Balai Adat Besar Tidung untuk memperlajari budaya masyarkat asli Tarakan yaitu masyarakat Tidung. Mereka pun antusias mendengarkan penjelasan tentang seluk beluk bentuk bangunan adat, silsilah Kerajaan, sejarah masyarakat Tidung serta bertemu langsung dengan Kepala Adat Besar Tidung.
“Saya senang akhirnya bisa langsung menjelajah Kalimantan Utara karena sebelumnya saya belum pernah ke Kalimantan, hanya tahu lewat internet dan buku saja, jadi saya ingin lebih mengenal lebih banyak lagi tentang Kalimantan Utara. Saya ingin memperluas pengetahuan dan mendapat teman-teman baru dari berbagai daerah di Indonesia, jadi ketika nanti saya kembali ke DKI saya bisa memberikan inspirasi ke teman-teman di sekolah ” Ujar Hagya Parama.
Hagya merupakan siswa Sekolah Menengah Atas 1 Jakarta Pusat. Siswa kelas 11 ini terpilih diantara siswa lain untuk mewakili wilayahnya untuk mengunjungi wilayah terluar Indonesia tepatnya di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Hagya bersama 22 siswa siswi berprestasi lainnya tiba di Tarakan pada Sabtu (11/8) dan langsung mengunjungi Rumah Kreatif BUMN, Kunjungan Wisata Museum Pertambangan dan Kunjungan Wisata Sejarah Perang Dunia II.
Siswa difabel asli DKI, didampingi oleh pendampinya, Alfareza mengungkapkan hal serupa. Alfareza mengaku bangga karena bisa terpilih di antara teman-teman lainnya untuk mewakili wilayahnya. Tak hanya belajar sejarah, budaya dan bahasa. Melalui kunjungan ke ruang kreatif BUMN, Alfareza mengaku mendapatkan ilmu baru tentang program-program BUMN melalui UKM di berbagai wilayah di Indonesia.
“Program SMN ini bertujuan agar siswa bisa mengenal keragaman Nusantara terlebih Kalimantan Utara, mulai dari budaya, bahasa, pariwisata, potensi daerah hingga peran BUMN hingga pelosok Negeri” ungkap Wijaya Laksana.
Wijaya menambahkan bahwa sebagai generasi penerus bangsa program untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air seperti ini penting untuk terus dilakukan untuk membentuk generasi muda yang nasionalis. Karena generasi ini lah nantinya yang akan memimpin dan membangun Negeri, tutupnya.(arz27)