JAKARTA, MK – Jika tak ada aral, mulai April 2019 pengelolaan Bandar Udara (Bandara) Internasional Juwata Tarakan akan diambil alih oleh pihak swasta. Dalam hal ini, PT Angkasa Pura I (Persero).
Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mengatakan, antara PT Angkasa Pura I dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI sudah ada kesepekatan untuk rencana pengalihan pengelolaan beberapa bandara di Indonesia. Di mana salah satunya adalah Bandara Juwata Tarakan.
Seperti diketahui, PT Angkasa Pura sendiri merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membidangi pengelolaan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis bandar udara di Indonesia. Angkasa Pura I, menitikberatkan pelayanan pada kawasan Indonesia bagian tengah dan kawasan Indonesia bagian timur.
“Sangat diharapkan dengan akan dikelolanya Bandara Juwata oleh PT Angkasa Pura maka pengoperasian bandara itu akan jauh lebih profesional. Dan pastinya, PT Angkasa Pura akan mengoptimalkan setiap potensi pengembangan yang ada untuk kemajuan bandara tersebut kedepannya,” kata Gubernur.
PT Angkasa Pura I (Persero) sendiri telah mengatur dan mengoperasionalkan 13 bandara di Indonesia. Salah satunya, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). “Dengan pengelolaan yang profesional tersebut, maka kepercayaan dunia internasional penerbangan terhadap Bandara Juwata Tarakan akan lebih terjamin. Dan, ini akan berdampak pada pembangunan di Tarakan juga Kaltara,” ungkapnya.
Di Bandara Juwata Tarakan sendiri, kata Gubernur, yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara Taupan Madjid, kini tengah direncanakan sejumlah kegiatan pengembangan infrastruktur dan fungsi kebandaraannya. Di antaranya penambangan panjang runway hingga mencapai 2.500 meter lewat upaya reklamasi pantai yang berada di depan bandara saat ini. Kondisi eksisting sendiri, Bandara Juwata Tarakan memiliki panjang runway 2.250 meter dengan lebar 45 meter persegi dalam kondisi beraspal. Jenis pesawat yang dapat mendarat di bandara yang berada di Kecamatan Tarakan Barat itu, adalah boeing dan airbus.
“Rencana reklamasi pantai untuk perpanjangan bandara itu sendiri, merupakan salah satu opsi yang diambil dengan pertimbangan mudahnya pembebasan lahan. Tapi masih ada sisi teknis dan lainnya yang juga turut dipertimbangkan,” jelas Taupan menambahkan.
Secara umum, pengembangan Bandara Juwata sudah diusulkan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Proyeksinya, Bandara Juwata Tarakan tak hanya merupakan bandara domestik, tapi benar-benar menjadi bandara internasional. Dari itu, frekuensi dan layanan penerbangan internasional akan ditingkatkan. Informasinya, Garuda juga mulai menjajaki peluang mengudara dari Bandara Juwata ke Malaysia. Ini menambah jumlah penerbangan ke Malaysia, yang sebelumnya dilayani MAS Wings,” paparnya.
Bandara Juwata Tarakan juga diproyeksi menyasar wisatawan dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT). “Terminal penjemputan internasional juga akan dikembangkan lebih baik, karena yang ada saat ini sangat sempit,” ucapnya.
Selain pengembangan bandara, ditambahkan Gubernur, Pemerintah Provinsi Kaltara kini juga tengah mengembangkan terminal antar moda yang memungkinkan penumpang langsung menuju daerah sekitar Tarakan menggunakan transportasi perairan yang representatif. “Saat ini sedang pengerjaan sungainya. Nanti kita bangun dermaga di dekat bandara. Sehingga penumpang, utamanya wisatawan bisa langsung ke lokasi wisata lewat dermaga di situ. Armadanya juga nanti dipilih yang representatif,” tambah Irianto.(humas)